JAKARTA, KOMPAS.com — Keluarga korban runtuhnya tambang bawah tanah di area Big Gossan, Kabupaten Timika, Papua, mendapatkan prioritas untuk masuk menjadi karyawan PT Freeport Indonesia.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik mengatakan, hal itu adalah bentuk pertanggungjawaban PT Freeport atas musibah runtuhnya tambang pada 14 Mei lalu.
Itu adalah salah satu hasil keputusan bersama dari pertemuan Jero Wacik dengan CEO Freeport McMoRan Copper & Gold, Richard C Adkerson, dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Rozik B Soetjipto, Rabu (22/5/2013) di Jakarta.
Selain itu, PT Freeport Indonesia akan membiayai pendidikan 24 anak yang menjadi tanggungan korban meninggal dan luka-luka, hingga ke jenjang universitas.
Proses evakuasi korban runtuhnya area tambang Big Gossan telah dinyatakan selesai pada Selasa (21/5/2013) kemarin. Dari proses evakuasi yang berlangsung selama delapan hari, ditemukan 28 korban meninggal dunia, lima orang luka berat, dan lima orang luka ringan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.