Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Tunggu Berkas Bayar Pajak PT The Master Steel

Kompas.com - 23/05/2013, 02:21 WIB

PONTIANAK, KOMPAS - Komisi Pemberantasan Korupsi masih menunggu berkas pembayaran pajak PT The Master Steel. Berkas itu akan dipelajari menyusul adanya bantahan dari manajemen PT The Master Steel.

Pekan lalu, dua pegawai Direktorat Jenderal Pajak, Muhammad Dian Irwan Nuqishira dan Eko Darmayanto, tertangkap tangan penyidik KPK karena menerima suap dari pegawai PT The Master Steel. Suap diduga diberikan untuk pengurusan tunggakan pajak. Namun, manajemen PT The Master Steel membantah mereka menunggak pajak.

Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas mengatakan, bantahan itu perlu dibuktikan dengan berkas-berkas terkait perpajakan.

”Bantahan tidak hanya boleh diucapkan, tetapi perlu dibuktikan. Kami harus mempelajari dokumen-dokumen itu supaya bisa menyimpulkan apakah PT MS masih menunggak pajak atau tidak. Sampai saat ini, dokumennya belum kami terima,” kata Busyro seusai menjadi pembicara dalam sebuah acara di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (22/5).

Niat bongkar

Pekan lalu, seusai diperiksa oleh penyidik KPK, Eko Darmayanto berniat membongkar kasus korupsi di instansinya, Direktorat Jenderal Pajak. Eko mengakui kesalahannya dalam kasus penyuapan terkait masalah pajak PT The Master Steel yang membuat dirinya ditangkap KPK.

KPK menangkap tangan Eko bersama Muhammad Dian Irwan Nuqishira setelah menerima uang suap dari Teddy Mulyaman sebesar 300.000 dollar Singapura atau sekitar Rp 2,3 miliar. Teddy diduga hanya kurir dari Effendi Kumala, Manajer Keuangan The Master Steel. Keempatnya ditetapkan sebagai tersangka.

Selain mengakui kesalahannya, Eko mengungkapkan niat menjadi justice collaborator alias pelaku kejahatan yang bekerja sama mengungkapkan kejahatan. Bahkan, menurut Eko, dia ditanya tentang kasus penjualan faktur pajak fiktif oleh PT Genta Dunia Jaya Raya (GDJR) yang telah memiliki putusan hukum berkekuatan tetap. Menurut Eko, salah satu anggota direksi GDJR merupakan kerabat langsung petinggi di Direktorat Jenderal Pajak. GDJR tercatat sebagai perusahaan perdagangan yang belakangan diketahui hanya menjual jasa faktur fiktif.

Saat ditanya siapa saja yang terlibat dalam kasus jual beli faktur pajak fiktif ini, Eko mengatakan, hal itu akan disampaikan kepada penyidik KPK. Dia hanya mengatakan bahwa yang diduga terlibat setingkat eselon I. (AHA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Whats New
Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Whats New
Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Whats New
Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Whats New
Kopi Tuku Buka Kedai 'Pop-up' Pertamanya di Korsel

Kopi Tuku Buka Kedai "Pop-up" Pertamanya di Korsel

Whats New
PT GNI Gelar Penyuluhan Kesehatan Guna Perbaiki Kualitas Hidup Masyarakat Morowali Utara

PT GNI Gelar Penyuluhan Kesehatan Guna Perbaiki Kualitas Hidup Masyarakat Morowali Utara

Whats New
Dollar AS Menguat, Perusahaan Berorientasi Ekspor Merasa Diuntungkan

Dollar AS Menguat, Perusahaan Berorientasi Ekspor Merasa Diuntungkan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com