Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hampir Semua Mata Uang Asia Melemah, Rupiah Tembus 9.800

Kompas.com - 23/05/2013, 12:06 WIB

BEIJING, KOMPAS.com — Sebagian besar mata uang Asia melemah pagi ini. Pasalnya, data manufaktur China merosot sehingga menyuntikkan kecemasan akan ekonomi China. Selain itu, kemungkinan Federal Reserve mengerem stimulus juga memberi tekanan bagi mata uang Asia.

Pada pukul 11.00 WIB, nilai tukar won Korea terkoreksi 0,6 persen ke 1.123,21 per dollar. Peso Filipina melemah 0,8 persen, ringgit Malaysia melemah 0,4 persen. Dollar Singapura juga melemah 0,5 persen ke 1,2674 per dollar AS.

Di saat yang sama, rupiah melemah 0,4 persen ke 9.808 per dollar AS.

Pelemahan ini terjadi setelah semalam Gubernur Federal Reserve Ben Bernanke berkata bahwa pemulihan ekonomi berlanjut. Fed dapat mengurangi pembelian obligasinya dalam beberapa rapat mendatang. Ia juga memperingatkan bahwa menahan bunga terlalu rendah untuk waktu yang terlalu lama itu berisiko.

Sementara hari ini, indeks HSBC Purchasing Managers China bulan Mei turun ke 49,6. Bulan lalu, indeks ini masih berada di atas 50,6. Angka 50 merupakan batas pemisah antara ekspansi dan kontraksi. Semakin jauh dari 50 menandakan ekonomi semakin melambat.

"Bagi mata uang Asia, hari-hari dollar murah sudah jelas berakhir dan penurunan lebih lanjut diprediksi bagi mata uang Asia. Kita akan melihat memontum pelemahan bertambah di Juni dan Juli," kata Suresh Kumar Ramathan, Head of Regional Interest Rate dan FX strategy CIMB Investment Bank di Kuala Lumpur. (Rika Theo/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Ekonomi China Tumbuh Lebih dari Perkiraan, Pemerintah Berharap Investasi Jalan Terus

    Ekonomi China Tumbuh Lebih dari Perkiraan, Pemerintah Berharap Investasi Jalan Terus

    Whats New
    Pemerintah Pantau Harga Minyak untuk Kebijakan Subsidi Energi

    Pemerintah Pantau Harga Minyak untuk Kebijakan Subsidi Energi

    Whats New
    Dorong Kesejahteraan Pegawai, Bank Mandiri Integrasikan Program 'Well-Being'

    Dorong Kesejahteraan Pegawai, Bank Mandiri Integrasikan Program "Well-Being"

    Whats New
    CEO Apple Berkunjung ke Indonesia, Bakal Tanam Investasi?

    CEO Apple Berkunjung ke Indonesia, Bakal Tanam Investasi?

    Whats New
    Konflik Iran-Israel, Kemenaker Pantau Situasi di Timur Tengah

    Konflik Iran-Israel, Kemenaker Pantau Situasi di Timur Tengah

    Whats New
    Menperin: Konflik Iran-Israel Bikin Ongkos Produksi Energi RI Naik

    Menperin: Konflik Iran-Israel Bikin Ongkos Produksi Energi RI Naik

    Whats New
    Pelaku Industri Satelit Nasional Mampu Penuhi Kebutuhan Akses Internet Domestik

    Pelaku Industri Satelit Nasional Mampu Penuhi Kebutuhan Akses Internet Domestik

    Whats New
    Sebanyak 930 Perusahaan Nunggak Bayar THR, Terbanyak di DKI Jakarta

    Sebanyak 930 Perusahaan Nunggak Bayar THR, Terbanyak di DKI Jakarta

    Whats New
    3 Faktor Kunci yang Pengaruhi Perekonomian RI Menurut Menko Airlangga

    3 Faktor Kunci yang Pengaruhi Perekonomian RI Menurut Menko Airlangga

    Whats New
    IHSG Melemah, Ini 5 Saham Paling 'Boncos'

    IHSG Melemah, Ini 5 Saham Paling "Boncos"

    Whats New
    10 Bandara Tersibuk di Dunia Sepanjang Tahun 2023

    10 Bandara Tersibuk di Dunia Sepanjang Tahun 2023

    Whats New
    Kedubes Denmark Buka Lowongan Kerja, Gaji Rp 132 Juta Per Tahun

    Kedubes Denmark Buka Lowongan Kerja, Gaji Rp 132 Juta Per Tahun

    Whats New
    Pelemahan Rupiah Akan Berpengaruh pada Manufaktur RI

    Pelemahan Rupiah Akan Berpengaruh pada Manufaktur RI

    Whats New
    Rupiah 'Ambles', Pemerintah Sebut Masih Lebih Baik dari Ringgit dan Yuan

    Rupiah "Ambles", Pemerintah Sebut Masih Lebih Baik dari Ringgit dan Yuan

    Whats New
    Perkuat Struktur Pendanaan, KB Bank Terima Fasilitas Pinjaman 300 Juta Dollar AS dari Korea Development Bank

    Perkuat Struktur Pendanaan, KB Bank Terima Fasilitas Pinjaman 300 Juta Dollar AS dari Korea Development Bank

    BrandzView
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com