Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Harga Tarif KRL Dipastikan Lebih Murah dengan E-Ticketing

Kompas.com - 28/05/2013, 09:23 WIB

Masyarakat di Jabodetabek yang beraktivitas menggunakan transportasi KRL, khususnya commuterline, boleh tersenyum lega, pasalnya mulai juni 2013 sebagian besar tarif untuk perjalanan KRL akan turun melalui mekanisme penghitungan tarif baru yang akan dikeluarkan PT KAI Commuter Jabodetabek (PT KCJ) yakni tarif progresif. Sebelumnnya melalui konferensi pers yang di gelar pada Rabu 23 Mei 2013 Direktur Utama PT KCJ, Tri Handoyo, mengatakan bahwa bersamaan dengan penerapan E-Ticketing, untuk mewujudkan sistem pentarifan yang lebih adil PT KCJ juga akan memberlakukan tarif progresif untuk perjalanan KRL Commuter Line di Jabodetabek. Penghitungan tarif progresif didasarkan pada jumlah stasiun yang dilalui oleh penumpang dengan rumusan tiga ribu rupiah untuk 5(lima) Stasiun pertama dan seribu rupiah untuk setiap 3 (tiga) stasiun selanjutnya. Meski dihitung berdasarkan tarif berdasarkan jumlah stasiun, tarif tertinggi tetap pada harga sembilan ribu rupiah.

Tri Handoyo juga menambahkan, tarif progresif merupakan salah satu manfaat dari diterapkannya sistem E-Ticketing yang memungkinkan untuk melakukan penghitungan tarif berdasarkan jumlah stasiun sehingga harga tarif menjadi lebih murah, misalnya saja saat ini tarif dari Serpong-Tanah Abang seharga Rp 8.000,- dengan tarif progresif akan menjadi Rp 4.000,- selain serpong, sejumlah tarif pada lintas lain juga mengalami penurunan seperti relasi Tangerang – Duri dari Rp 7.500 menjadi Rp 4.000,  relasi Bekasi – jakarta Kota yang sebelumnya Rp 8.500 menjadi Rp 6.000 dan sejumlah relasi perjalanan KRL lainnya.

    

Sosialisasi tarif progresif juga telah dilakukan sejak awal april lalu, bagi pengguna KRL dapat melihat besaran tarif berdasarkan kebutuhan perjalanannya melalui spanduk yang terpasang Stasiun Jabodetabek.

Isu kenaikan tarif dengan diberlakukannya Tarif progresif juga ditepis PT KCJ, dapat dipastikan dengan penerapan tarif progresif tidak ada kenaikan harga tarif pada perjalanan KRL Commuter Line.

Sejumlah perubahan peraturanpun juga akan dilakukan melalui penerapan e-Ticketing dan tarif Progresif, nantinya bagi pengguna yang tidak sengaja terlewat dan turun pada stasiun yang lebih jauh dari stasiun tujuannya dapat kembali hanya dengan berpindah peron tanpa keluar melalui perangkat gate e-ticketing.

Saat Penerapan Tarif progresif dilakukan, saat melakukan pembelian tiket seluruh pengguna jasa juga diwajibkan untuk menyebutkan nama stasiun yang dituju agar penghitungan tarif sesuai dengan jumlah Stasiun yang akan dilalui.

Sementara guna mendukung sistem tarif progresif, saat ini PT KAI Commuter jabodetabek juga tengah melakukan persiapan E-Ticketing. Untuk awal E-Ticketing hanya berlaku untuk jenis perjalanan satu kali perjalanan dan secara bertahap pengguna juga akan semakin dimudahkan dengan sistem E-Ticketing melalui penerapan jenis tiket berlangganan dengan sistem potong saldo.

PT KAI (Persero) dan PT KAI Commuter Jabodetabek mengharapkan kerjasama dari seluruh stakeholder khusunya pengguna jasa KRL agar program E-Ticketing dapat berjalan dengan lancar. Penerapan E-Ticketing sepenuhnya dilakukan untuk peningkatan pelayanan kepada seluruh pengguna jasa KRL yang akan diikuti dengan pengembangan layanan lainnya baik dari sisi sarana dan prasarana. Wujud perbaikan akan terus dilakukan untuk pengembangan KRL di Jabodetabek. (adv)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com