Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Utang Merpati Rp 6 Triliun

Kompas.com - 29/05/2013, 03:01 WIB
Editor

JAKARTA, KOMPAS - Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines Rudy Setyopurnomo berharap restrukturisasi utang perusahaannya sebesar Rp 6 triliun bisa segera dilakukan. Hal itu diperlukan supaya Merpati bisa menjadi perusahaan yang layak bank (bankable).

”Kalau dari Merpati, ya inginnya sesegera mungkin. Lebih cepat, kan, lebih baik,” ungkap Rudy di sela-sela acara penandatanganan perjanjian kerja sama ”Buy One Get One Free” antara Merpati dan Bank Mega, Selasa (28/5), di Jakarta.

Merpati mengusulkan kepada pemerintah untuk merestrukturisasi utang sekitar Rp 6 triliun dengan cara mengonversi utang tersebut menjadi kepemilikan saham. Namun, supaya rencana itu bisa berjalan, butuh kesepakatan para pemangku kepentingan, termasuk pemerintah dan DPR.

Rudy menyatakan, restrukturisasi utang diperlukan supaya Merpati bisa menjadi perusahaan yang sehat dan layak bank sehingga bisa mendapatkan pinjaman untuk menambah modal. Menurut dia, sebenarnya saat ini kondisi operasional Merpati sudah sehat. Namun, BUMN itu kesulitan mendapatkan tambahan modal karena kondisi keuangannya tidak seimbang.

”Kalau operasionalnya sudah sehat. Hanya tinggal keseimbangan keuangan yang belum sehat, yakni perbandingan antara modal dan utang yang tidak seimbang,” tutur Rudy.

Ia menambahkan, utang Merpati sekitar Rp 6 triliun itu merupakan utang kepada pemerintah dan BUMN lain. ”Utang ke pemerintah sebesar Rp 3 triliun lebih. Sisanya merupakan utang ke BUMN lain,” tuturnya.

Rudy menyatakan, Merpati ingin meniru pola restrukturisasi utang maskapai Garuda Indonesia beberapa tahun lalu melalui konversi saham, lalu disusul penawaran saham perdana (initial public offering/IPO).

”Model penyelesaian utang itu misalnya Batavia Air yang dipailitkan, tetapi ada juga Garuda yang melalui IPO. Kami ingin seperti Garuda,” katanya.

Ketua Komisi VI DPR dari Fraksi Partai Golkar Airlangga Hartarto menyatakan, persetujuan atas rencana restrukturisasi utang Merpati bergantung pada kemauan pemerintah. Pasalnya, utang Merpati sebesar Rp 6 triliun itu merupakan utang kepada pemerintah dan BUMN.

Airlangga memaparkan, secara faktual Merpati saat ini tidak lagi mengemban tugas pelayanan publik atau PSO untuk melayani penerbangan perintis. Pasalnya, sejak tahun ini, PSO untuk penerbangan perintis dilelang secara terbuka dan Merpati tidak menang dalam tender tersebut.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VI DPR dari Fraksi PDI-P Aria Bima menyatakan setuju dengan rencana restrukturisasi utang Merpati dengan syarat maskapai itu harus fokus menjalankan tugas pelayanan publik. Ia memandang tugas menyelenggarakan penerbangan perintis di wilayah terpencil sangat penting karena maskapai penerbangan swasta tak melayani rute tersebut. (K02)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Bukan Lagi Inalum, Nama Baru MIND ID jadi PT Mineral Industri Indonesia

Bukan Lagi Inalum, Nama Baru MIND ID jadi PT Mineral Industri Indonesia

Rilis
Kemenkop UKM Buka Nomor Pengaduan untuk Pedagang Pakaian Bekas yang Terdampak Kebijakan Impor Ilegal

Kemenkop UKM Buka Nomor Pengaduan untuk Pedagang Pakaian Bekas yang Terdampak Kebijakan Impor Ilegal

Whats New
Kick Off Food Estate di Papua, Jokowi Minta Pemerintah Beri Kepastian Harga Jual ke Petani

Kick Off Food Estate di Papua, Jokowi Minta Pemerintah Beri Kepastian Harga Jual ke Petani

Whats New
Cara Mengurus SNI untuk UMK, Gratis dan Dapat Pembinaan

Cara Mengurus SNI untuk UMK, Gratis dan Dapat Pembinaan

Whats New
Menkop UKM: Thrifting Membunuh Tukang Jahit, Designer hingga Pembuat Resleting

Menkop UKM: Thrifting Membunuh Tukang Jahit, Designer hingga Pembuat Resleting

Whats New
Tingkatkan Keamanan, PGN Bangun Infrastruktur First Welding Pipa Gas Bumi untuk FajarPaper

Tingkatkan Keamanan, PGN Bangun Infrastruktur First Welding Pipa Gas Bumi untuk FajarPaper

Rilis
Kementan Hibahkan Bantuan Irigasi Perpompaan untuk Petani Lampung Selatan

Kementan Hibahkan Bantuan Irigasi Perpompaan untuk Petani Lampung Selatan

Rilis
Ada Subsidi Motor Listrik, Gesits: Peningkatan Produksi Tergantung Permintaan Pasar

Ada Subsidi Motor Listrik, Gesits: Peningkatan Produksi Tergantung Permintaan Pasar

Whats New
'Thrifting' Dinilai Merusak Pasar UMKM

"Thrifting" Dinilai Merusak Pasar UMKM

Whats New
TikTok dkk Diperingatkan Segera Turunkan Konten Kreator yang Promosikan 'Thrifting'

TikTok dkk Diperingatkan Segera Turunkan Konten Kreator yang Promosikan "Thrifting"

Whats New
Infastruktur Jaringan yang Berkualitas Jadi Landasan Ekonomi Digital RI

Infastruktur Jaringan yang Berkualitas Jadi Landasan Ekonomi Digital RI

Whats New
Giliran Alissa Wahid Cerita Pengalaman Tidak Mengenakkan soal Petugas Bea Cukai

Giliran Alissa Wahid Cerita Pengalaman Tidak Mengenakkan soal Petugas Bea Cukai

Whats New
Kemenkeu Yakin Pemilu Bawa Dampak Positif bagi Ekonomi RI

Kemenkeu Yakin Pemilu Bawa Dampak Positif bagi Ekonomi RI

Whats New
Beli Motor Listrik Subsidi Bisa Kredit, DP 0 Persen, Tenor Cicilan Sampai 5 Tahun

Beli Motor Listrik Subsidi Bisa Kredit, DP 0 Persen, Tenor Cicilan Sampai 5 Tahun

Whats New
Batal Rampung Tahun Ini, Progres Pembangunan Smelter Tembaga di Sumbawa Barat Baru 51,63 Persen

Batal Rampung Tahun Ini, Progres Pembangunan Smelter Tembaga di Sumbawa Barat Baru 51,63 Persen

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+