Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Sawit Butuh Dukungan Pemerintah

Kompas.com - 29/05/2013, 03:05 WIB

Pekanbaru, Kompas - Industri minyak nabati, khususnya minyak kelapa sawit, di Indonesia berkembang pesat setelah perubahan Peraturan Menteri Keuangan 128 Tahun 2011 menjadi Peraturan Menteri Keuangan 75 Tahun 2012 tentang Penetapan Barang Ekspor yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar. Hal itu bisa dilihat dari tingginya proyeksi investasi untuk industri hilir kelapa sawit 2013 yang sebesar 2,7 miliar dollar AS.

”Pengusaha berharap pemerintah tetap konsisten dalam menjalankan regulasi tersebut. Artinya, penetapan pajak ekspor tinggi bagi ekspor bahan baku dan pajak rendah untuk produk hilir. Ini harus dipertahankan dalam jangka panjang,” kata Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) Sahat M Sinaga, Selasa (28/5), di Pekanbaru, Riau, saat memaparkan perkembangan industri hilir minyak kelapa sawit di Indonesia.

Sahat M Sinaga mengatakan, kapasitas produksi minyak nabati Indonesia tahun 2013 diperkirakan meningkat. Kapasitas terpasang untuk produk biodiesel 3,6 juta ton per tahun. Kapasitas terpasang produk oleokimia tetap bertahan seperti 2012, yakni 2,2 juta ton. Kapasitas terpasang produk rafinasi dan fraksionasi, margarin, mentega putih (shortening), dan lemak khusus (special fat) meningkat dari 20,1 juta ton pada 2012 menjadi 25,1 juta ton pada 2013.

Tahun 2012-2014 menjadi era kebangkitan industri hilir. Nilainya diproyeksikan akan mencapai 2,1 miliar dollar AS, terutama di bidang lini kemasan (packing line), rafinasi dan fraksionasi, serta oleokimia.

GIMNI mencatat ekspor produk minyak kelapa sawit pada 2012 mencapai 20,7 juta ton. Sebanyak 8,1 juta ton berupa minyak kelapa sawit mentah serta 12,6 juta ton berupa biodiesel dan produk nonbiodiesel. Pada 2013, ekspor produk-produk tersebut diharapkan bertambah menjadi 21,7 juta ton.

General Manager Permata Hijau Group Hendra Gondawidjaja menyebutkan, Peraturan Menteri Keuangan 75 Tahun 2012 sangat banyak membantu pengembangan usaha hilir. Hendra mencontohkan, insentif kemudahan pajak (tax holiday) bagi industri yang menanamkan modalnya di atas Rp 1 triliun banyak membantu pengembangan industri hilir. Pabrik PT Pelita Agung Agroindustri yang berada di kawasan berikat di Duri, Kabupaten Bengkalis, Riau, sejak 2007 hampir sebagian besar produknya diekspor.

Ketua Umum Asosiasi Produsen Oleokimia Indonesia Togar Sitanggang berharap, berkembangnya industri minyak kelapa sawit yang berorientasi ekspor itu juga dibarengi dengan penguatan infrastruktur di pelabuhan, yang menjadi pintu keluar produk ekspor.

”Pengelola pelabuhan mestinya juga menyambut gairah industri minyak kelapa sawit ini dengan menambah jumlah pipa penyaluran fasilitas ekspor,” kata Togar. (WHO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com