Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Harapan Pengusaha terhadap Rupiah

Kompas.com - 29/05/2013, 09:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Nilai tukar rupiah yang terjaga dalam kurun waktu tertentu akan menjadikan dunia usaha relatif bisa memprediksi bisnisnya. Dalam tiga-empat bulan terakhir, misalnya, nilai tukar rupiah relatif stabil pada level sekitar Rp 9.700 per dollar Amerika Serikat.

"Namun, kalau swing (perubahan)-nya terlalu lebar, akan terjadi posisi wait and see (menunggu perkembangan),” kata Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Franky Sibarani, Selasa (28/5/2013), di Jakarta, menanggapi kecenderungan rupiah yang melemah terhadap dollar AS belakangan ini.

Pelemahan rupiah akan terasa bagi industri yang berbahan baku impor, tetapi menjual produknya di dalam negeri dalam rupiah. Sementara dampaknya tidak akan begitu terasa bagi industri yang berbahan baku impor, tetapi produknya diekspor.

”Bagi industri yang bahan bakunya lokal, tetapi produknya diekspor, pelemahan rupiah akan memberi dampak positif,” ujar Franky.

Wakil Ketua Umum Pengembangan Bisnis Asosiasi Industri Olefin Aromatik dan Plastik Indonesia Budi Susanto Sadiman mengatakan, belakangan terjadi penurunan harga bahan baku jenis propilen dan etilen yang berkisar 5-6 persen. Komponen impor bahan baku industri plastik saat ini sekitar 40 persen.

”Nilai tukar Rp 9.500 sampai Rp 9.700 masih bisa ditoleransi karena penurunan harga bahan baku belakangan cukup tinggi. Namun, kalau rupiah tembus Rp 10.000 atau lebih, industri plastik harus membeli bahan baku lebih mahal,” kata Budi.

Direktur Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia Rusdan Dalimunthe mengatakan, pelemahan rupiah akan berdampak positif bagi petani karet yang produknya diekspor.

Pengamat ekonomi Sustainable Development Indonesia Dradjad H Wibowo berpendapat, pelemahan nilai rupiah saat ini masih wajar sebagai bagian dari kekuatan permintaan dan penawaran. Namun, Bank Indonesia (BI) tetap perlu mewaspadai spekulasi atas rupiah. Itu dilakukan seiring dengan memperbaiki neraca pembayaran Indonesia.

”Masih untung saat ini rupiah belum mengalami serangan spekulatif. Pelemahan ini masih sesuai kekuatan permintaan dan penawaran,” katanya.

Kenaikan harga BBM

Gubernur BI Agus DW Martowardojo, di Jakarta, Selasa, mengatakan, hanya dengan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, nilai rupiah tahun 2013 bakal di kisaran Rp 9.500-Rp 9.700 per dollar AS. Skema kenaikan harga BBM bersubsidi ini sebagaimana yang direncanakan pemerintah.

Pemerintah merencanakan, per Juni 2013 harga premium naik Rp 2.000 menjadi Rp 6.500 per liter, dan solar naik Rp 1.000 menjadi Rp 5.500 per liter.

”Saya tak bisa menyampaikan berapa nilai tukar rupiah yang ideal untuk pasar. Namun, kalau harga BBM subsidi dinaikkan, saya optimistis nilai tukar rupiah di kisaran Rp 9.500-Rp 9.700 per dollar AS,” kata Agus.

Tanpa skenario kenaikan harga BBM bersubsidi, BI memperkirakan rata-rata nilai tukar rupiah tahun 2013 Rp 9.600-Rp 9.800 per dollar AS. Sementara pemerintah dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan Tahun 2013 mengasumsikan nilai tukar rupiah 2013 adalah Rp 9.600 per dollar AS. Asumsi APBN Tahun 2013 adalah Rp 9.300 per dollar AS.

Rencana kenaikan harga BBM bersubsidi akan memperkuat posisi neraca pembayaran Indonesia. Pasalnya, impor minyak akan berkurang sehingga kinerja transaksi berjalan pun membaik.

Sebelumnya, Menteri Keuangan M Chatib Basri dalam paparannya kepada Badan Anggaran DPR pekan silam menyatakan, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS akan berfluktuasi dengan kecenderungan pada kisaran Rp 9.600 per dollar AS sepanjang tahun 2013.

Faktor yang memengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah antara lain masih lemahnya pertumbuhan perekonomian global. Implikasinya, ekspor neto, yaitu nilai ekspor dikurangi impor, belum benar-benar pulih. Namun, pemulihan permintaan global diperkirakan akan terjadi pada semester II-2013.

Penyesuaian harga BBM bersubsidi, menurut Chatib, juga akan mengurangi tekanan defisit neraca migas yang ujung-ujungnya berkontribusi mendorong penguatan rupiah. Faktor lainnya adalah komitmen Pemerintah AS melanjutkan kebijakan quantitative easing yang akan menekan nilai dollar AS. (CAS/LAS/BEN)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

    7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

    Whats New
    'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

    "Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

    Whats New
    IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

    IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

    Whats New
    Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

    Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

    Whats New
    Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

    Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

    Whats New
    Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

    Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

    Whats New
    Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

    Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

    Whats New
    Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

    Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

    Whats New
    Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

    Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

    Whats New
    Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

    Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

    BrandzView
    Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

    Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

    Whats New
    Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

    Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

    Whats New
    Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

    Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

    Whats New
    Puasa Itu Berhemat atau Boros?

    Puasa Itu Berhemat atau Boros?

    Spend Smart
    Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

    Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com