Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waralaba, Cara Singkat Jadi Pengusaha?

Kompas.com - 31/05/2013, 13:17 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bosan menjadi pekerja, sudah saatnya menjadi pengusaha. Salah satu bisnis yang mudah dijalankan adalah bisnis waralaba (franchise). Ketua Asosiasi Franchise Indonesia Anang Sukandar mengatakan bisnis waralaba merupakan pilihan yang tepat bagi pengusaha pemula karena tidak perlu repot mengenalkan produk.

Hal ini karena pada umumnya bisnis waralaba sudah mempunyai merek dagang yang cukup dikenal di masyarakat. "Bisnis waralaba juga sudah memiliki sistem pengembangan merek sehingga mudah memasarkan produknya," kata Anang saat pembukaan International Franchise, Licence and Business Concept Expo and Conference (IFRA) di Jakarta Convention Center, Jumat (31/5/2013).

Anang menambahkan ajang IFRA ini merupakan satu-satunya pameran waralaba yang didukung oleh asosiasi internasional seperti asosiasi franchise dari Malaysia (MFA-Persekutuan Francais Malaysia), Singapura (FLA-Franchising and Licensing Association), Filipina (PFA-Philippine Franchise Association), Taiwan (ACFPT-Association of Chain and Franchise Promotion Taiwan) dan Macao Trade and Investment Promotion Institute.

Ajang ini mengambil tema "Cara Mudah Menjadi Pengusaha". Tema ini diambil dengan harapan para pengunjung IFRA 2013 bisa mencari peluang usaha dengan menemukan bisnis waralaba yang cocok dan sesuai dengan kebutuhan yang dicari.

"Tahun lalu jumlah pengunjung pameran ini mencapai 14.000 orang dalam waktu tiga hari pameran. Tentunya tahun ini kami menargetkan bisa melebihi angka tersebut," tambahnya.

Acara IFRA 2013 ini dilaksanakan pada 31 Mei 2013 hingga 2 Juni 2013 di Jakarta Convention Center. Anang menambahkan industri waralaba ini mampu menyerap tenaga kerja secara multiplier effect sekitar 5 juta tenaga kerja di tahun 2013. Di sisi lain, penjualan bisnis waralaba serta peluang bisnisnya mencapai Rp 161 triliun di 2012 dan akan meningkat mencapai Rp 190 triliun di 2013.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com