Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kendalikan Inflasi, Kasus Bawang Jangan Terulang

Kompas.com - 31/05/2013, 16:48 WIB
Didik Purwanto

Penulis

Kendalikan Inflasi, Kasus Bawang Jangan Terulang

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Perekonomian Hatta Rajasa mengingatkan kepada pelaku usaha untuk menjaga ketersediaan barang khususnya produk hortikultura dan bahan pokok di pasar. Jika stok tidak aman, harga naik, maka inflasi akan melonjak.

"Keseimbangan supply dan demand-nya harus tetap terjaga. Meski kita banyak yang impor, jangan sampai kasus bawang terulang kembali," kata Hatta saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Jumat (31/5/2013).

Beberapa bulan lalu, harga bawang baik bawang merah maupun bawang putih sempat melonjak akibat ketidakadaan stok barang di pasar. Akibatnya, pemerintah harus melakukan impor, khususnya bawang putih untuk menstabilkan harga. Bulan Mei ini, Hatta mengharapkan agar inflasi sudah bisa relatif terkendali. Sebab, penopang inflasi tinggi seperti harga daging, bawang merah, bawang putih hingga cabai sudah menurun.

"Bulan ini diharapkan bisa deflasi, inflasi pun kecil. Harga bahan pokok diharapkan bisa stabil dan terus turun harganya. Beras paling penting untuk aman. Kalau ada gangguan, langsung intervensi," tambahnya.

Hingga saat ini, Hatta menambahkan bahwa stok beras hingga jelang Ramadhan masih aman, baik beras untuk masyarakat umum ataupun untuk masyarakat miskin (untuk raskin).

Di sisi lain, pihaknya juga mendorong agar Bank Indonesia (BI) bisa mejaga kestabilan nilai tukar. Sebab, bila nilai tukar rupiah terus melemah, maka inflasi juga akan naik. "Juni ini penting untuk dijaga mengendalikan inflasinya. Sebab kalau RAPBN Perubahan diketuk 17 Juni, maka rupiah akan menguat," tambahnya.

Sekadar catatan, pemerintah dan DPR saat ini sedang membahas RAPBN Perubahan 2013 khususnya soal asumsi makro hingga kepastian menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Saat ini, anggaran BBM bersubsidi melonjak dan menyebabkan defisit keuangan negara. Hal inilah yang turut menyebabkan nilai tukar rupiah melemah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com