Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keselamatan Tambang Bawah Tanah Dievaluasi

Kompas.com - 01/06/2013, 03:10 WIB

Jakarta, Kompas - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengevaluasi keselamatan tambang, khususnya area tambang bawah tanah di Indonesia. Hal ini untuk mencegah terulangnya kecelakaan di area tambang sebagaimana terjadi di area tambang Big Gossan yang dioperasikan PT Freeport Indonesia.

Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik seusai menghadiri rapat kerja Komisi VII DPR, Jumat (31/5) dini hari, di Jakarta, pemerintah belum mengeluarkan izin bagi manajemen PT Freeport Indonesia untuk kembali berproduksi baik untuk area tambang bawah tanah maupun tambang terbuka. Oleh karena tim inspektur tambang masih menyelidiki penyebab kecelakaan tambang tersebut.

Jika hendak mengoperasikan kembali area tambang, manajemen PT Freeport Indonesia harus meminta izin lebih dulu kepada Menteri ESDM. Manajemen Freeport hanya diperbolehkan melaksanakan pemeliharaan dan persiapan produksi di area tambang terbuka. ”Kami akan mengkaji dari segi penerimaan negara dan risiko keselamatan bagi pekerja,” ujarnya.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Thamrin Sihite menjelaskan, saat ini pihaknya mengevaluasi keamanan kegiatan operasi di tambang terbuka maupun tambang tertutup secara menyeluruh di seluruh area tambang di Indonesia. Kegiatan tambang bawah tanah dilakukan sejumlah perusahaan, antara lain PT Aneka Tambang, PT Nusa Halmahera Minerals, dan PT Freeport Indonesia.

Terkait kecelakaan tambang di area tambang Big Gossan, pemerintah telah menyampaikan secara tertulis kepada manajemen Freeport Indonesia agar untuk sementara tidak berproduksi di area tambang terbuka maupun tambang tertutup selama penyelidikan penyebab kecelakaan tambang di area tambang Freeport Indonesia. Proses investigasi itu ditargetkan tuntas dalam dua bulan ke depan.

Manajemen PT Freeport Indonesia tetap boleh beroperasi, tetapi sebatas untuk pemeliharaan dan bukan untuk berproduksi. ”Untuk tambang terbuka, biasanya ada pengupasan tanah penutup untuk mengamankan keselamatan kerja dan lingkungan. Menurut Thamrin, peristiwa runtuhnya ruang pelatihan di area tambang bawah tanah Big Gossan telah menewaskan 28 jiwa. Mengingat besarnya korban, sesuai peraturan pemerintah tentang keselamatan kerja, pemerintah berhak menutup lokasi tersebut. (EVY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com