Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tour de Singkarak 2013 Resmi Digelar

Kompas.com - 01/06/2013, 22:47 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis

BUKITTINGGI, KOMPAS.com — Ajang balap sepeda Tour de Singkarak (TdS) 2013 resmi dibuka dengan penabuhan Gendang Tasa, alat musik tradisional Sumatera Barat, oleh Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar, Sabtu (1/6/2013) malam di Bukittinggi, Sumatera Barat.

Ajang TdS sendiri merupakan sport tourism atau olahraga yang dipadukan dengan pariwisata. Dalam sambutannya, Sapta mengatakan, ajang tersebut ini telah menjadi acara internasional yang diminati oleh pebalap internasional.

"Di samping Tour de Singkarak telah menjadi lima terbesar balap sepeda internasional (dari segi jumlah penonton), ini juga sudah diincar pebalap kelas dunia," katanya.

Hal senada juga diungkapkan oleh President Amaury Sport Organisation (ASO), Jean-Etienne Amaury. ASO merupakan penyelenggara dari Tour de France.

Amaury mengatakan, kegiatan ini telah tercatat sebagai kegiatan balap sepeda internasional. Selain itu, melalui TdS diharapkan juga menjadi ajang yang mampu mengangkat potensi keindahan alam dan budaya Sumatera Barat.

"Melalui acara ini bisa untuk mempromosikan kecantikan landscape dan alam dari negara ini," kata Amaury.

Adapun titik start etape akan berlangsung pada Minggu (2/6/2013) di Kota Bukittinggi, tepatnya di depan Jam Gadang. "Kita pusatkan pembukaan TdS ini di Jam Gadang sebagai maskot Bukittinggi," ujar Wali Kota Bukittinggi Ismet Amzis dalam kesempatan yang sama.

Pebalap internasional yang berpartisipasi dalam TdS 2013 akan melewati 17 kota dan kabupaten di Sumatera Barat. Oleh karena itu, seperti diungkapkan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, TdS akan mengangkat pariwisata masing-masing kabupaten dan kota, baik melalui kuliner, keindahan alam, maupun budaya masyarakat setempat.

"Dan, yang penting dapat menjadikan olahraga sebagai budaya bagi masyarakat," kata Irwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

    Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

    Whats New
    Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

    Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

    Whats New
    Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

    Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

    Whats New
    Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

    Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

    Whats New
    Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

    Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

    Whats New
    IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

    IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

    Whats New
    Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

    Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

    Whats New
    Simak 5 Tips Raih 'Cuan' dari Bisnis Tambahan

    Simak 5 Tips Raih "Cuan" dari Bisnis Tambahan

    Whats New
    Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

    Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

    Whats New
    Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

    Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

    Whats New
    Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

    Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

    Whats New
    Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

    Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

    Whats New
    [POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

    [POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

    Whats New
    Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

    Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

    Spend Smart
    Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

    Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

    Spend Smart
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com