Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersiap Banjir Jeruk dan Apel China

Kompas.com - 04/06/2013, 13:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -  Sebanyak empat komoditas hortikultura impor asal China akan membanjiri pasar dalam negeri setelah kesepakatan  perdagangan agribisnis Mutual Recognition Agreement (MRA) Indonesia-China ditandatangani. Empat komoditas hortikultura asal China tersebut adalah buah jeruk, apel, pir, dan bawang putih.

Buah-buahan itu, menurut Menteri Pertanian Suswono kemarin, sesuai dengan isi kesepakatan MRA Indonesia-China tersebut akan dipertukarkan dengan empat komoditas ekspor asal Indonesia ke China, yaitu manggis, salak, alpukat, dan sarang burung walet.

Suswono menjelaskan,  baik Indonesia maupun China akan mengajukan empat komoditas produk unggulan masing-masing negara sehingga bisa mudah masuk dan diterima pasar.

Suswono mengatakan, dalam kesepakatan MRA Indonesia-China, nantinya akan tertulis komoditas produk hortikultura apa saja yang akan dipermudah proses impor ekspornya. "Karantina China memang mengajukan, kami tentu tidak bisa menolak," katanya, Senin (3/6/2013).

Indonesia mengajukan manggis, salak, alpukat dan sarang burung walet, sedangkan China mengajukan jeruk, apel, pir, dan bawang putih. "Potensi ekspor sarang burung walet cukup besar mencapai Rp 7 triliun per tahun," kata Suswono.

Suswono yakin walau kesepakatan MRA sudah disetujui, kekhawatiran membanjirnya produk impor hortikultura China tidak akan terjadi. "Kita masih memiliki sistem Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) untuk mengatur kapan waktu masuknya impor," katanya yakin. (Fitri Nur Arifenie)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com