Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Freeport Klaim Tambang Papua Sudah Aman

Kompas.com - 05/06/2013, 18:07 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Freeport Indonesia mengklaim hasil pemeriksaan tim internal menunjukan fasilitas utama di tambang bawah tanah secara umum dinyatakan aman untuk digunakan. Namun pemerintah masih ingin agar tambang Freeport ditutup dalam tiga bulan ke depan.

Vice President Corporate Communication Freeport Indonesia Daisy Primayanti mengatakan ada juga beberapa fasilitas yang perlu ditutup sementara. "Ada tambang yang sudah aman, tapi ada juga yang masih ditutup sementara untuk pemeriksaan lanjutan serta melakukan perbaikan sesuai dengan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)," kata Daisy dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (5/6/2013).

Daisy menambahkan, sejak 31 Mei 2013 lalu, tim investigasi independen bentukan pemerintah telah mulai melakukan penyelidikan kecelakaan, termasuk pemeriksaan penyanggaan batuan di area tambang bawah tanah.

Pihak Freeport juga terus memberikan dukungan kepada tim ini untuk kelancaran proses penyelidikan dan pemeriksaan keseluruhan area tambang Freeport, yang rekomendasinya akan ditindaklanjuti dengan serius. Di sisi lain, perusahaan akan terus memfokuskan kegiatannya pada perawatan tambang yang disepakati, baik di tambang terbuka maupun tambang bawah tanah untuk memastikan aspek kestabilan dan keselamatan sebelum dapat beroperasi kembali.

"Untuk memulai kegiatan produksi akan bergantung pada rekomendasi tim investigasi independen bentukan pemerintah yang diharapkan dapat kami terima dalam waktu tidak terlalu lama," tambahnya.

Kepala Teknik Tambang Freeport Indonesia Nurhadi Sabirin menambahkan perusahaan saat ini terus melakukan evaluasi dan peninjauan lanjutan terkait aspek keselamatan dan keamanan area kerja. "Kami terus menekankan pentingnya keselamatan kerja, memastikan seluruh rekan kerja tetap fokus pada keselamatan kerja dan mematuhi semua ketentuan K3 yang berlaku di area operasi Freeport agar terhindar dari kecelakaan kerja," tambah Nurhadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heboh Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com