Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Agen Nakal, Elpiji Menghilang di Serpong

Kompas.com - 06/06/2013, 12:00 WIB
Andreas Maryoto

Penulis

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com — Sudah lebih dari sepekan tabung elpiji ukuran 12 kg dan 3 kg menghilang di kawasan Serpong dan sekitarnya. Para agen mengatakan, mereka tidak lagi memiliki stok. Bila ada, agen memberi harga selangit.

Koko (42), warga Delatinos, mengaku, para pedagang meminta pembeli untuk inden hingga dua atau tiga hari untuk mendapatkan tabung elpiji 12 kg. Bukan hanya itu, pedagang juga menaikkan harga beli tabung elpiji dari harga semula Rp 78.000 per kg menjadi Rp 90.000 per kg. Salah seorang pedagang menjanjikan tabung elpiji akan dikirim Jumat (7/6/2013) besok.

Begitu juga dengan Dewi. Ibu rumah tangga ini juga menuturkan hal yang sama. Sejak Selasa kemarin, ia sudah berkeliling seputar BSD dan mencari di tujuh penyalur tabung elpiji. Namun, hingga hari ini dia tidak mendapat satu tabung pun. Bahkan, ketika dia mencoba membeli tabung ukuran 3 kg, seorang pedagang di Ruko Versailes juga mengatakan stok tabung elpiji ukuran itu kosong.

Seorang pedagang di Pasar Modern BSD ada yang mempunyai stok tabung elpiji, tetapi ia menawarkan dengan harga Rp 95.000 per tabung. Seorang pembeli mencoba menawar, tetapi pedagang tersebut tidak juga melepas tabung elpiji itu.

"Ini permainan pedagang dan pemerintah membiarkan hal ini. Kelangkaan elpiji sangat merugikan masyarakat. Pertamina harus cepat menindak agen yang nakal," keluh Dewi, Kamis (6/6/2013).

Beberapa pembeli yang inden tabung elpiji di beberapa tempat di BSD mengatakan, para pedagang sengaja menghambat stok karena ada informasi harga elpiji akan naik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com