Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penipu Mengaku Staf Kedubes Indonesia di AS Ditangkap

Kompas.com - 07/06/2013, 13:55 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sepasang kekasih berinisial ES (21) dan PJ (22) ditangkap aparat Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya lantaran berkomplot melakukan penipuan. Keduanya membantu T, yang merupakan ayah kandung PJ, melakukan penipuan melalui telepon dengan mengaku sebagai staf Kedutaan Besar (Kedubes) Indonesia di Amerika Serikat.

Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto menuturkan, modus yang digunakan oleh para tersangka yakni dengan menyebar SMS fiktif berisikan pesan kepada korban bahwa "anaknya tersandung narkoba" atau ada "anggota keluarga mengalami kecelakaan" di Amerika Serikat.

Setelah ada korban yang berhasil tertipu dan mengontak mereka, TJ yang berpura-pura mengaku sebagai staf Kedubes Indonesia di AS itu akan mengelabui korban dengan menelepon dan menawarkan bantuan mengurus kasus yang sebenarnya fiktif, tetapi dipercayai korban.

"Pelaku kemudian meminta untuk mentransfer sejumlah uang dalam rangka kepengurusan penyelesaian masalah tersebut," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jumat (7/6/2013).

Apabila korban tidak mengirimkan uang yang diminta, kata Rikwanto, maka perkara yang sedang dialami anak korban akan dimasukkan ke media. Seorang korban dari wilayah Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang anaknya sekolah di Amerika Serikat tertipu dan menyerahkan uang Rp 295 juta dengan mentransfer ke sejumlah rekening pekaku.

"Karena terbatasnya akses di Amerika, korban mengirimkan sampai Rp 295 juta melalui transfer di beberapa rekening milik pelaku," ujar Rikwanto.

Namun, setelah dapat berkomunikasi dengan sang anak di Amerika Serikat dan mengetahui kejadian tersebut tidak benar, korban kemudian melaporkannya di kepolisian.

"Jadi kalau kebetulan anaknya di luar negeri, jadi benar itu telepon dari luar negeri," ujar Kasubdit Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Helmi Santika.

Helmi mengatakan bahwa data target sasaran korban dilakukan secara acak. "Kami memancing, si pelaku bercerita dari telepon dengan back sound dengan suara sirene polisi," kata Helmi.

Setelah dilakukan penyelidikan, diketahui bahwa para pelaku melakukan aksi dari wilayah Medan, Sumatera Utara. Pihaknya kemudian memancing pelaku dengan berpura-pura jadi korban. Setelah mengetahui keberadaan lokasi pelaku, polisi menciduk tiga dari total empat tersangka.

"Tersangka keempat, saudara J yang berperan sebagai penyedia kartu ATM masih buron," ujar Helmi. Para tersangka mengaku menjalankan aksinya selama 10 bulan. Mereka akan dijerat Pasal 378 KUHP dengan ancaman 4 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com