Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Uang Palsu di Timika

Kompas.com - 08/06/2013, 06:27 WIB
Kontributor Kompas TV, Alfian Kartono

Penulis

TIMIKA, KOMPAS.com - Warga Kota Timika, Kabupaten Mimika, Papua, harus mulai lebih teliti saat bertransaksi, menyusul kembali ditemukannya peredaran uang palsu di kota ini. Salah satu temuan terakhir adalah uang palsu yang dipakai untuk berbelanja di warung kopi di Jalan Belibis, Timika, Kabupaten Mimika, Kamis (6/6/2013).

Ina, kasir Warung Kopi Mandiri mengaku menemukan uang palsu tersebut saat mengumpulkan uang di laci kasir. Dia mengaku merasa aneh dengan uang pecahan Rp 50.000 yang agak tebal.

Uang yang kondisinya sudah cukup lusuh itu, tutur Ina, dia terima dari dua pemuda yang mampir membeli rokok. Sayangnya, dia mengaku tak teliti saat menerima uang itu karena warung sedang ramai.

"Waktu saya mau kumpul uang di laci, kok ada uang Rp 50.000 ribu yang kertasnya lebih tebal. Uang itu dari 2 pemuda yang tidak pernah datang di tempat ini membeli rokok dan kesannya agak tergesa-gesa," kata Ina saat ditemui Kompas.com, Jumat (7/6/2013) sore.

Ketika diperlihatkan pada Kompas.com, uang palsu itu terlihat masih bersih pada satu sisi tetapi lusuh pada sisi sebaliknya. Salah satu ujung uang terlihat mengelupas. Ina mengaku belum melaporkan temuan uang palsu tersebut kepada pihak kepolisian karena tak punya waktu, selain enggan menjadi saksi kasus tersebut.

Kasus penemuan uang palsu ini, bukan pertama kali terjadi di Kabupaten Mimika. Setahun lalu, petugas salah satu bank di Timika mendapatkan uang palsu terselip di antara tumpukan uang yang disetorkan seorang nasabah. Kasus penemuan uang palsu ini sempat ditangani Polres Mimika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com