Pada kuartal I-2011, Garuda mencatat kerugian sebesar 19,1 juta dollar AS. Kerugian berlanjut di kuartal selanjutnya.
Pada kuartal II-2012, nilai rugi bersih berkurang menjadi 2,02 juta dollar AS. Adapun di kuartal II-2011, nilai kerugian mencapai 22,39 juta dollar AS. Pada kuartal tiga dan empat, GIAA baru bisa mendulang untung.
Handrito memproyeksikan, hingga akhir tahun, perusahaan bisa memperoleh kenaikan laba bersih. Namun, ia belum mau blak-blakan mengenai hal itu. Dengan masuknya Erik Meijer sebagai Chief Commercial Officer di Garuda Indonesia, Satrio berharap perusahaan ini bisa meningkatkan kinerja bisnisnya ke depan.
"Erik ini di perusahaan sebelumnya (baik di Telkomsel, Bakrie Telecom hingga Indosat) menjadi value creator. Diharapkan di Garuda Indonesia ini, dia bisa menciptakan hal baru yang bisa melambungkan saham GIAA," kata Satrio.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.