JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah akan kembali diuji kekuatannya pada perdagangan Selasa (11/6/2013). Tekanan pelemahan membuat rupiah dinilai berada di fase rawan.
"Rupiah berada pada level rawan yang sangat merisaukan," kata ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Lana Soelistianingsih, Selasa (11/6/2013). Pasar Indonesia mengalami guncangan pada perdagangan kemarin. Nilai tukar rupiah menembus Rp 10.087 per dollar AS berdasarkan kurs tengah Bloomberg, walaupun kurs tengah BI mematok Rp 9.815 per dollar AS.
Menurut Lana, rupiah melemah paling tajam di kisaran 2,03 persen, di tengah pelemahan mata uang Asia lainnya. Pelemahan rupiah ini membuat indeks saham (IHSG) juga terjerembab drastis ke level 4.777,37, turun 1,81 persen, di saat sebagian bursa Asia lainnya justru ditutup naik.
Menurut Lana, tekanan rupiah ini bisa dikurangi jika Bank Indonesia menaikkan suku bunga. Dia memperkirakan BI masih akan menunggu kebijakan bahan bakar minyak (BBM) subsidi dari pemerintah. Kemungkinan, kata dia, rupiah masih akan tertekan walaupun akan ada upaya keras BI membawa rupiah menguat kembali ke bawah Rp 9.900 per dollar AS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.