Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah dan BI Koordinasi Jaga Rupiah

Kompas.com - 12/06/2013, 02:44 WIB

Jakarta, Kompas - Pemerintah terus berkoordinasi dengan Bank Indonesia dalam mengawasi pergerakan nilai rupiah yang terus tertekan. Koordinasi ini penting untuk menjaga nilai tukar rupiah relatif stabil.

”Presiden menyampaikan perhatian dan terus mengikuti nilai tukar rupiah,” kata Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah, Selasa (11/6), di Istana Negara, Jakarta.

Menurut Firmanzah, situasi di regional dan global memberi tekanan terhadap nilai tukar mata uang. ”Hal ini sedikit banyak memberikan dampak pada nilai rupiah kita,” ujarnya.

Kondisi rupiah, kata Firmanzah, juga terkait dengan situasi masyarakat Indonesia yang masih menunggu keputusan kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi. ”Tidak ketinggalan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mengalami tekanan ikut memberi dampak,” katanya.

Sepanjang Selasa, rupiah ditransaksikan pada kisaran Rp 9.830-Rp 9.880 per dollar AS. ”Bank Indonesia (BI) masuk ke pasar sehingga kurs ditutup pada akhir perdagangan Rp 9.830 per dollar AS,” ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Difi Ahmad Johansyah.

Sementara IHSG ditutup turun 167,42 poin (sekitar 3,50 persen) ke level 4.609,95 dengan jumlah transaksi 13,2 juta lot atau setara dengan Rp 12,7 triliun. Saham-saham di sektor industri dasar dan konstruksi properti turun paling dalam, yakni 5,22 persen dan 5,18 persen.

Menteri Keuangan M Chatib Basri mengatakan, jatuhnya indeks saham di pasar modal terjadi hampir di semua kawasan, seperti di Singapura, Thailand, Jepang, dan Hongkong. Hal itu berpengaruh terhadap IHSG sehingga rupiah melemah.

Fenomena ini, menurut Chatib, dipicu kebijakan The Fed, bank sentral di Amerika Serikat, untuk mengurangi likuiditas yang beredar (quantitative easing/pelonggaran likuiditas). Langkah itu membuat investor mengkhawatirkan kegiatan investasi di negara yang pasarnya tumbuh (emerging markets).

”Namun, hal lain yang mungkin dikhawatirkan pasar adalah mengenai BBM. Saya kira ini clear (jelas). Pemerintah sekarang sedang dalam tahap sosialisasi perlindungan sosialnya. Posisi BBM sudah jelas, pemerintah akan menaikkan harga BBM,” kata Chatib.

Kenaikan harga BBM bersubsidi, Chatib menambahkan, selalu diikuti penurunan impor migas. Ini menjadi catatan empiris, semisal tahun 2005 atau tahun 2008. Dengan demikian, kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi tahun ini diharapkan akan memperbaiki neraca perdagangan sehingga akhirnya rupiah menguat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com