Rasio Pembiayaan Meningkat, Likuiditas Aman

Jakarta, Kompas - Rasio pembiayaan terhadap dana pihak ketiga perbankan syariah atau FDR terus meningkat. Pada akhir Desember 2012, FDR bank umum syariah dan unit usaha syariah mencapai 100 persen.

Berdasarkan data Bank Indonesia yang dikutip Kompas, Selasa (11/6), FDR meningkat perlahan sepanjang tahun 2013. Pada Januari, FDR sebesar 100,63 persen.

Selanjutnya, FDR meningkat menjadi 102,17 persen pada Februari. Bahkan mencapai 102,62 persen bulan Maret dan 103,08 persen pada April.

Pada April 2013, dana pihak ketiga perbankan syariah mencapai Rp 158,519 triliun. Jumlah dana pihak ketiga ini lebih kecil dibandingkan dengan total pembiayaan perbankan syariah yang sebesar Rp 163,407 triliun.

Kendati demikian, perbankan syariah mengaku belum khawatir dengan kondisi likuiditas. Sejauh ini, likuiditas dinilai masih aman dan terjaga.

Kepala Unit Usaha Syariah Bank Permata Achmad K Permana mengungkapkan, sumber dana Permata Syariah berasal dari dana pihak ketiga dan induk unit usaha, yakni Bank Permata. ”FDR Permata Syariah pada Maret 2013 sekitar 98 persen, yang turun menjadi 95 persen pada Mei 2013,” kata Permana.

Menurut dia, besaran FDR lebih dari 100 persen tidak akan menimbulkan masalah. Bagi hasil yang diterima nasabah justru akan lebih besar jika FDR melebihi 100 persen.

Saat ini, porsi aset Permata Syariah terhadap Bank Permata sekitar 12 persen.

Direktur Corporate Banking Bank Muamalat Luluk Mahfudah menyatakan hal yang sama. Likuiditas Bank Muamalat sejauh ini aman dan mencukupi meskipun FDR per Mei 2013 sekitar 100 persen.

”Kami juga punya surat berharga, antara lain, berupa sukuk dan SBIS, sebagai secondary reserve,” ujar Luluk.