Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bunga Fasbi Naik, Menkeu: Itu Bagus

Kompas.com - 12/06/2013, 10:07 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Chatib Basri mengapresiasi langkah Bank Indonesia (BI) untuk menaikkan suku bunga deposit facility atau Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (Fasbi) sebesar 25 basis poin dari 4 persen menjadi 4,25 persen. Hal ini untuk merespon gejolak di regional dan global.

"Saya kira yang paling penting adalah ada signal ekspektasi inflasi. Kalau BI lakukan itu, saya kira bagus," kata Chatib di DPR Jakarta, Selasa (11/6/2013) malam.

Chatib menganggap, dampak gejolak perekonomian global dan regional yang memburuk juga akan berdampak ke perekonomian dalam negeri. Salah satu imbasnya adalah pelemahan rupiah dan ekspektasi inflasi yang bisa melonjak. Sehingga BI memilih untuk menaikkan suku bunga deposit facility. "Makanya kalau BI berniat menaikkan fasbi itu untuk mengantisipasi expected inflasi," tambahnya.

Chatib pun optimis saat pemerintah memutuskan kebijakan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi ini maka secara tidak langsung nilai tukar rupiah juga akan bergerak menguat. Jika rupiah menguat, tentu saja akan menguntungkan bagi BI untuk membeli obligasi dalam denominasi rupiah.

"Jadi BI akan dapat imbal hasil (yield) dua kali, yield yang menguat dan apresiasi rupiah ini akan menyebabkan yield surat utang negara (SUN) membaik lagi," tambahnya.

Seperti diberitakan, Bank Indonesia memutuskan menaikkan suku bunga deposit facility atau Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (Fasbi) sebesar 25 basis poin dari 4 persen menjadi 4,25 persen.

Peningkatan suku bunga Fasbi disebut sebagai bagian upaya Bank Indonesia menjaga stabilitas moneter. "Dalam Rapat Dewan Gubernur (Bank Indonesia) hari ini, kami sepakat menaikkan suku bunga deposit facility sebesar 25 basis poin," ujar Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (11/6/2013) malam.

Dia mengatakan, kebijakan ini dilakukan Bank Indonesia sebagai respons atas perkembangan ekonomi secara umum yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.

"Ini adalah bagian dari langkah kami untuk menyiapkan paket kebijakan moneter yang akan dibahas secara lengkap dalam Rapat Dewan Gubernur bulanan," kata Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com