KOMPAS.com - Pembangunan properti semua sektor, baik perkantoran, ritel, dan hunian di kawasan Asia Pasifik memang paling aktif. Selama tiga bulan pertama 2013 saja tercatat mencapai 109,8 miliar dollar AS atau setara dengan nilai Rp 1.075 triliun. Jumlah ini meroket 50,2 persen dari kuartal IV 2012. Ini artinya, jumlah investasi untuk triwulan pertama tahun ini lebih dari dua kali lipat. Namun, hanya terpaut 7 persen lebih tinggi dari tahun lalu.
Menurut data Cushman & Wakefield, volume investasi meningkat baik di negara dengan pasar properti yang sudah mapan, maupun di negara dengan pasar properti yang masih berkembang. Pencapaian tersebut, 22,9 persen lebih tinggi ketimbang periode yang sama kuartal satu tahun lalu.
Di pasar negara berkembang, investasi dipicu oleh penjualan lahan siap bangun. Nilainya mencapai 22,6 miliar dollar AS (Rp 221,3 triliun), 20 persen lebih tinggi dari kuartal lalu dan 30 persen lebih tinggi dari tahun lalu periode yang sama (year on year).
Managing Director Capital Markets Asia Pacific Cushman and Wakefield John Stinson mengatakan pasar China, terutama di pasar intinya seperti Shanghai, memperlihatkan tendensi positif. Investor melihat peluang di sektor perkantoran dan dan aset ritel.
"Sedangkan di pasar negara berkembang, seperti Asia Tenggara, prospek properti terlihat menguntungkan. Pemicunya tak lain adalah pertumbuhan ekonomi yang menguat dan program investasi pemerintah serta komitmen dalam kebijakan reformasi struktural," ujar Stinson.
Secara keseluruhan, Cushman and Wakefield juga mencatat, investasi lintas batas (antarnegara) sebesar 7,6 persen selama kuarta I. Dibanding kuartal IV 2012, jumlah tersebut mengalami penurunan sekitar 12,9 persen.
Malaysia tercatat sebagai negara yang meraup pemasukan asing tahunan paling tinggi sepanjang sejarahnya, selama empat tahun terakhir. Wilayah Iskandar diminati investor asing dengan nilai 630 juta dollar AS (Rp 6,1 triliun) atau 95,7 persen lebih tinggi ketimbang investasi Nasional Malaysia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.