Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fantastis, Investasi Properti Asia Pasifik Rp 1.075 Triliun!

Kompas.com - 12/06/2013, 13:58 WIB

KOMPAS.com -  Pembangunan properti semua sektor, baik perkantoran, ritel, dan hunian di kawasan Asia Pasifik memang paling aktif. Selama tiga bulan pertama 2013 saja tercatat mencapai 109,8 miliar dollar AS atau setara dengan nilai Rp 1.075 triliun. Jumlah ini meroket 50,2 persen dari kuartal IV 2012. Ini artinya, jumlah investasi untuk triwulan pertama tahun ini lebih dari dua kali lipat. Namun, hanya terpaut 7 persen lebih tinggi dari tahun lalu.

Menurut data Cushman & Wakefield, volume investasi meningkat baik di negara dengan pasar properti yang sudah mapan, maupun di negara dengan pasar properti yang masih berkembang. Pencapaian tersebut, 22,9 persen lebih tinggi ketimbang periode yang sama kuartal satu tahun lalu.

Di pasar negara berkembang, investasi  dipicu oleh penjualan lahan siap bangun. Nilainya mencapai 22,6 miliar dollar AS (Rp 221,3 triliun), 20 persen lebih tinggi dari kuartal lalu dan 30 persen lebih tinggi dari tahun lalu periode yang sama (year on year).

Managing Director Capital Markets Asia Pacific Cushman and Wakefield John Stinson mengatakan pasar China, terutama di pasar intinya seperti Shanghai, memperlihatkan tendensi positif. Investor melihat peluang di sektor perkantoran dan dan aset ritel.

"Sedangkan di pasar negara berkembang, seperti Asia Tenggara, prospek properti terlihat menguntungkan. Pemicunya tak lain adalah pertumbuhan ekonomi yang menguat dan program investasi pemerintah serta komitmen dalam kebijakan reformasi struktural," ujar Stinson.

Secara keseluruhan, Cushman and Wakefield juga mencatat, investasi lintas batas (antarnegara) sebesar 7,6 persen selama kuarta I. Dibanding kuartal IV 2012, jumlah tersebut mengalami penurunan sekitar 12,9 persen.

Malaysia tercatat sebagai negara yang meraup pemasukan asing tahunan paling tinggi sepanjang sejarahnya, selama empat tahun terakhir. Wilayah Iskandar diminati investor asing dengan nilai 630 juta dollar AS (Rp 6,1 triliun) atau 95,7 persen lebih tinggi ketimbang investasi Nasional Malaysia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com