Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadin Minta Pemerintah Stabilkan Rupiah

Kompas.com - 12/06/2013, 16:34 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta pemerintah untuk menstabilkan nilai tukar rupiah. Saat ini, rupiah memang terus melemah, khususnya dibanding dollar AS.

Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto mengatakan, pelemahan nilai tukar rupiah memang akan mengganggu keberlangsungan usaha, khususnya bagi importir. Sebab, importir yang paling banyak mengalami kerugian atas dampak tersebut.

"Memang pelemahan rupiah ini menjadi keprihatinan kami. Ini tentu saja akan berdampak bagi importir. Tapi tadi kita dapat keyakinan dari pemerintah untuk menjaga kestabilan rupiah," kata Suryo saat pertemuan dengan Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa di kantornya, Jakarta, Rabu (12/6/2013).

Suryo mengharapkan agar rupiah bisa stabil dan aman bagi kalangan pengusaha, baik dari pengekspor maupun importir. Dengan demikian, tidak ada dari dua kalangan pengusaha tersebut yang terkena dampak negatifnya.

Selama ini, pelemahan rupiah belum mempengaruhi kondisi bisnis para pengusaha tersebut. Dampak pelemahan rupiah dinilai hanya sementara. "Memang dari segi psikologisnya, pelemahan rupiah ini hanya sementara. Ini karena dampak aksi ambil untung investor di bursa selama ini," tambah Wakil Ketua Umum Bidang Agribisnis, Pangan, dan Peternakan Kadin Franky Widjaja.

Pemerintah memang mengingatkan bahwa kalangan pengusaha mau menaruh uang hasil ekspor untuk ditahan di devisa hasil ekspor atau dimasukkan dalam rekening perbankan dalam negeri. Dengan demikian, pasokan dollar AS di dalam negeri masih banyak dan tidak terganggu.

"Saya rasa posisi sekarang ini masih cukup stabil. Soalnya pemerintah sudah menanggapi (pelemahan rupiah tersebut)," tambahnya. Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah hari ini diperdagangkan di level Rp 9.856 per dollar AS, naik dari perdagangan kemarin di level Rp 9.821 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Whats New
Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Whats New
Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Whats New
Anjlok Rp 18.000 Per Gram, Simak Harga Emas Antam Hari Ini 23 April 2024

Anjlok Rp 18.000 Per Gram, Simak Harga Emas Antam Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Malah Melemah

IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Malah Melemah

Whats New
Harga Emas Dunia Anjlok, Ini Penyebabnya

Harga Emas Dunia Anjlok, Ini Penyebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com