Sinyal pelepasan aset itu diungkapkan Direktur Utama dan CEO Bakrie & Brothers Bobby Gafur Umar seusai rapat umum pemegang saham tahunan perseroan di Jakarta, Rabu (12/6).
”Banyak catatan positif yang berhasil dibukukan perseroan sepanjang tahun 2012, khususnya terkait dengan manajemen utang dan portofolio,” kata Bobby.
Perseroan membukukan pendapatan Rp 15,48 triliun dan menekan jumlah utang hingga 40 persen sepanjang tahun lalu atau menjadi Rp 6,4 triliun dari posisi utang pada akhir tahun 2011 senilai Rp 10,7 triliun. Bobby menyebutkan, target tahun ini utang bisa turun 15-25 persen.
Bobby menyebut sejumlah calon investor potensial, khususnya dua investor domestik dan satu perusahaan asing asal Jepang. Selain dengan kemungkinan pelepasan aset lewat anak perusahaan, Bakrie & Brothers juga membuka kemungkinan melepas aset berupa tanah dan saham milik anak usaha lainnya. Anak perusahaan yang kemungkinan besar dilepas Bakrie adalah PT Bakrie Pipe Industries.
Oleh karena beban utang, Bakrie & Brothers cenderung melakukan dekonsolidasi atas sejumlah anak usaha, khususnya portofolio perseroan yang tercatat di bursa efek. Langkah ini dilakukan untuk mengurangi tingkat utang sekaligus meningkatkan kinerja perseroan.
Bakrie & Brothers sebelumnya melepas sejumlah asetnya, antara lain Bakrie Construction, Bakrie Building Industries, Bakrie Pipe Indonesia, Seamless Pipe Indonesia Jaya, dan South East Asian Pipe Indonesia, hingga melego saham PT Energi Mega Persada Tbk.
Di tengah kinerja yang kurang optimal, peran dan kontribusi anak-anak usaha Bakrie & Brothers yang tidak masuk bursa (non-listed) terhadap kinerja finansial perseroan, dalam beberapa tahun belakangan, memang semakin besar. Bobby bahkan menyebut dukungan anak-anak usaha itu menjadi kontributor utama perseroan. Selain Bakrie Pipe Industries, ada PT Bakrie Building Industries dan PT Bakrie Tosanjaya.
Tahun 2012, anak-anak usaha Bakrie & Brothers itu telah menyumbang sedikitnya 66 persen dari total pendapatan, atau senilai Rp 10,11 triliun. Penjualan ketiganya tahun lalu juga tumbuh sekitar 21-34 persen dibandingkan tahun sebelumnya.