Tak kurang akal, Rizka pun melobi pimpinan perhimpunan pengusaha hotel dan restoran di Bogor. Ia mengenal jaringan pengusaha hotel dan resto karena aktif mengikuti pameran yang diselenggarakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.
Dari situ, jalan bagi Rizka terbuka. “Hotel memberi kesempatan untuk membuka booth jika ada rombongan yang ingin membeli oleh-oleh,” kata perempuan ayu berhijab ini.
Rasa yang enak, tekstur lembut, serta harga yang terjangkau membuat lapis talas Rizka benar-benar menjadi buah tangan andalan Bogor. Bukan hanya tamu hotel, banyak pelancong yang juga mencari Lapis Sangkuriang untuk dibawa pulang.
Untuk memudahkan pelanggan, Rizka membuka gerai pertamanya di Jalan Baru pada Desember 2011. Tahun berikutnya, dua gerai lain beroperasi.
Kendati terlihat mulus, Rizka juga mengalami berbagai rintangan dalam perjalanan usahanya. Pernah, saat jumlah karyawan mencapai 60 orang, Rizka merasakan masalah datang silih berganti. “Ketika itu, saya sempat berpikir mengakhiri usaha ini. Pusing mengelola banyak orang,” kisah dia.
Seorang teman lantas menyarankan Rizka untuk memakai jasa konsultan bisnis. Maklum, meski sudah mengenyam pendidikan magister bisnis, Rizka mengakui tak bisa langsung mempraktikkan ilmunya di lapangan. Ia pun mendapat banyak masukan dari konsultan bisnis tersebut.
Sampai kini, Rizka masih menggunakan jasa konsultan bisnis. Jumlah karyawan sudah mencapai 114 orang. Ia juga berencana meningkatkan kapasitas produksi hingga empat kali lipat. Ia tengah mempersiapkan sebuah pabrik lapis. (J. Ani Kristanti, Fransiska Firlana)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.