Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri ESDM Malu Pemanfaatan Panas Bumi Masih Minim

Kompas.com - 13/06/2013, 11:56 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -  Potensi energi panas bumi Indonesia merupaan yang terbesar di dunia, yakni mencapai 29 gigawatt (GW), atau sekitar 40 persen potensi panas bumi dunia. Namun sayangnya, pemanfaatan potensi panas bumi Indonesia saat ini masih kecil, yaitu sebesar 1.341 MW, atau kurang dari 5 persen saja dari total potensinya.

Pemanfaatan geothermal sebagai sumber energi yang masih minim tersebut, menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik, semestinya membuat malu.

“Karena kalimat itu sudah berlaku sekian puluh tahun, maka tentu saya sebagai Menteri yang baru merasa malu, 40 persen geothermal dunia ada di Indonesia namun yang baru dikembangkan 4 persen persen saja,” ujar Jero dalam sambutannya di acara Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE), Rabu (12/6/2013), seperti dikutip dalam laman resmi  Kementrian ESDM.

Untuk itu, pihaknya, akan berupaya dengan keras untuk mendorong pengembangan energi baru terbarukan khususnya energi panas bumi ini. “Masa terus kalimatnya terus seperti itu, 40 persen geothermal dunia ada di Indonesia dan yang baru dikerjakan hanya 4 persen. Saya tidak mau di era pemerintahan sekarang kalimatnya hingga nanti 2014 masih seperti itu, dan nanti kabinet yang berikutnya sampai 2019 kalimatnya masih seperti itu juga. Karena itu, maka program 100 hari saya yaitu adalah mendorong geothermal,” ucapnya..

Ia menyebutkan, pengembangan panas bumi sebagai sumber energi akan terus diupayakan dengan keras karena itu selain menginimalisir hambatan-hambatan yang ada.  Menteri ESDM  menegaskan, geothermal merupakan energi baru terbarukan yang prospektif untuk mengganti energi fosil.

Lokasi Indonesia yang berada di ”ring of fire” dunia dengan banyaknya gunung api disamping memberikan dampak yang berbahaya juga memberikan anugerah akan tersedianya energi yang ramah lingkungan yaitu panas bumi. " Banyaknya gunung berapi adalah Tuhan menganugerahkana kepada kita kompor-kompor dibawah tanah tinggal sekarang kita harus rajin menggalinya agar bisa menjadi energi yang mensejaterahkan rakyat,” tutur Wacik.

Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya guna mendorong pemanfaatan panas bumi, seperti pemberian tarif yang menarik, insentif fiskal dan non fiskal, jaminan kelayakan usaha kepada PT PLN, serta telah meluncurkan program Fast Track 10.000 MW Tahap II dengan target pengembangan PLTP adalah sebesar 4.925 MW.

Saat ini Kementerian ESDM sedang mengusulkan revisi Undang-Undang Panas Bumi dan juga revisi Peraturan Pemerintah termasuk kebijakan harga baru sebagai salah satu upaya agar panas bumi menarik dan semakin dapat berkembang lebih cepat lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

    KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

    Whats New
    Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

    Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

    Whats New
    IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

    IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

    Whats New
    Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

    Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

    Whats New
    Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

    Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

    Whats New
    Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

    Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

    Whats New
    Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

    Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

    Whats New
    Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

    Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

    Whats New
    Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

    Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

    Whats New
    Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

    Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

    Whats New
    Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

    Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

    Whats New
    KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

    KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

    Whats New
    Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

    Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

    Whats New
    Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

    Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

    Whats New
    Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

    Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

    Work Smart
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com