Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan TelkomVision ke CT Corp Tak Berdasar

Kompas.com - 15/06/2013, 16:42 WIB
Palupi Annisa Auliani, Bambang Priyo Jatmiko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjualan TelkomVision oleh PT Telekomunikasi Indonesia kepada CT Corp memunculkan beragam pertanyaan. Perusahaan televisi kabel itu sebenarnya telah secara ekstensif menggunakan teknologi satelit dan kabel sekaligus.

Ekonom Sustainable Development Indonesia, Drajad H. Wibowo mengungkapkan TelkomVision mempunyai keuntungan dibanding pesaingnya, karena menggunakan satelit milik Telkom sendiri, yaitu Telkom 1 (C-band). Selain itu, TelkomVision juga diuntungkan karena menggunakan infrastruktur kabel yang sebagian besar sudah tersedia.

"Pemain terbesar TV berbayar saja, yaitu Indovision milik MNC group baru mulai masuk ke kabel. First Media milik Lippo Group juga menggunakan kabel, namun belum seluas jaringan Telkom. Saat ini cakupan TV kabel analog TelkomVision meliputi Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya dan Bali. Sementara layanan kabel digital tersedia di Jakarta, Bandung dan Surabaya," jelas Drajad Wibowo dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (15/6/2013).

Untuk itu, penjualan TelkomVision kepada CT Corp tidak memiliki alasan sama sekali. Jika Telkom membutuhkan likuiditas, BUMN telekomunikasi ini dapat meraih dana dari pasar dengan mudah, apalagi hanya 100 juta dollar lebih.

"TelkomVision adalah salah satu masa depan Telkom. Bisnis seluler sekarang ini cenderung menurun ARPU-nya (average revenue per user). Penerimaan per user dari suara dan pesan singkat cenderung turun, dan bisnis seluler makin tergantung pada layanan data," jelas Drajad.

Sebelumnya diberitakan, CT Corp mengakuisisi 80 persen saham TelkomVision dengan nilai di atas 100 juta dollar AS.Setelah akuisisi, Telkom hanya memiliki 20 persen. CT Corp nanti lebih banyak menyediakan konten, sementara infrastruktur menjadi tanggung jawab Telkom. Telkom menggunakan Morgan Stanley sebagai penasihat keuangan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com