Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/06/2013, 10:47 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP Partai Demokrat Sutan Bhatoegana menilai Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melompat terlalu jauh dari sikap yang diambil oleh pemerintah terkait rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Lompatan itu akhirnya menimbulkan situasi tidak harmonis di internal koalisi dan mengancam posisi menteri asal PKS di Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II.

Sutan menjelaskan, dalam berkoalisi selalu ada code of conduct yang menjadi acuan dan koridornya. Terkait itu, PKS dianggapnya telah melenceng jauh dari kesepakatan yang disetujui bersama koalisi.

"PKS menurut saya lompat-lompat indah dia. Kadang-kadang melompat terlalu jauh, kita capek untuk nunggunya. Dan sekarang, kayaknya lebih parah lagi lompatannya," kata Sutan saat dihubungi pada Minggu (16/6/2013).

Oleh sebab itu, ujar Sutan, lompatan PKS ini bisa berimbas pada pencopotan menteri-menteri PKS seperti saat Kusmayanto Kadiman dicopot dari posisi Menteri Riset dan Teknologi. Alasannya adalah karena PKS melanggar kontrak koalisi.

"Bisa saja kejadian kalau memang mereka (PKS) tetap melawan kebijakan pemerintah. Kalau mereka tidak keluar, mungkin ada sanksi. Yang ngerasain menteri PKS," ujarnya.

Kabar mengenai berpisahnya PKS dari barisan koalisi partai pendukung pemerintah ini terus menggelinding. Semua semakin meruncing saat PKS mengeluarkan sikap resminya untuk menolak kenaikan harga BBM bersubsidi.

Di sisi yang lain, sikap berseberangan PKS itu tidak diimbangi dengan keputusan hengkang dari koalisi. Berdasarkan hasil rapat Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP), PKS menantang Susilo Bambang Yudhoyono untuk mendepak menggunakan hak prerogatifnya sebagai Presiden.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    28th

    Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

    Syarat & Ketentuan
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
    Laporkan Komentar
    Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Verifikasi akun KG Media ID
    Verifikasi akun KG Media ID

    Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

    Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com