Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/06/2013, 16:56 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin mengatakan, Partai Keadilan Sejahtera sama saja memerintahkan tiga kadernya yang duduk sebagai menteri untuk menyengsarakan rakyat jika tidak menarik ketiga menteri tersebut sebelum kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Alalsannya, semua menteri bertugas menyosialisasikan program pemerintah.

"Kalau kita ikuti logika PKS bahwa kenaikan harga BBM akan menyengsarakan rakyat, berarti PKS menyuruh seluruh menterinya menyosialisasikan program yang menyengsarakan rakyat," kata Didi, di Jakarta, Minggu (16/6/2013).

Seperti diketahui, PKS menyatakan menolak rencana kenaikan harga BBM dengan berbagai alasan. Salah satunya akan menyengsarakan rakyat akibat kenaikan harga-harga. Meski berada di koalisi tetapi berseberangan dengan sikap pemerintah, PKS tidak akan keluar koalisi.

Didi menyebut PKS sebagai pengkhianat yang hanya ingin mendukung kebijakan populer. Seharusnya, kata dia, PKS juga harus siap dengan kebijakan yang tak populer atau bakal menurunkan elektabilitas partai.

"PKS sungguh tidak bertanggung jawab, bersikap bunglon. Harusnya malu. Jangan sekadar untuk kepentingan politik sesaat, meningkatkan elektabilitas. Tidak heran juga kalau disebut penolakan kenaikan harga BBM sebagai pengalihan isu korupsi yang menjerat kader utama mereka," kata Didi.

Didi menyarankan PKS mengambil sikap yang jelas alias oposisi. Ia lebih menghormati penolakan yang sama oleh PDI Perjuangan lantaran memang oposisi.

"Ini PKS lebih oposisi dari oposisi," kata anggota Komisi III DPR itu.

Ketika disinggung code of conduct koalisi bahwa keputusan akhir ada di tangan Presiden, ia mengatakan, Presiden tentu akan bijaksana dalam menyikapi PKS. 

"Kita serahkan ke Presiden," ucapnya.

Seperti diberitakan, dalam code of conduct koalisi disebutkan, apabila tidak ditemukan solusi yang disepakati bersama dalam koalisi, maka parpol yang bersangkutan dapat mengundurkan diri. Jika tidak mengundurkan diri, pada hakikatnya kebersamaan dalam koalisi telah berakhir.

Selanjutnya, Presiden mengambil keputusan dan tindakan menyangkut keberadaan parpol dalam koalisi dan perwakilan partai yang berada dalam kabinet.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Harga BBM Shell Turun Semua Per 1 Desember 2023, Simak Daftarnya

    Harga BBM Shell Turun Semua Per 1 Desember 2023, Simak Daftarnya

    Spend Smart
    Perkuat Bisnis Jasa Pertambangan, Samindo Resources Akuisisi 74 Persen Saham Transkon Jaya

    Perkuat Bisnis Jasa Pertambangan, Samindo Resources Akuisisi 74 Persen Saham Transkon Jaya

    Whats New
    Inflasi November 2023 Capai 0,38 Persen, Harga Cabai Jadi Pendongkrak

    Inflasi November 2023 Capai 0,38 Persen, Harga Cabai Jadi Pendongkrak

    Whats New
    Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini 1 Desember di BNI hingga Bank Mandiri

    Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini 1 Desember di BNI hingga Bank Mandiri

    Whats New
    Harga BBM Pertamina Per 1 Desember 2023 Turun, Pertamax Kini Rp 13.350 Per Liter

    Harga BBM Pertamina Per 1 Desember 2023 Turun, Pertamax Kini Rp 13.350 Per Liter

    Whats New
    Pemimpin Sebagai Fasilitator untuk Ciptakan Budaya Kinerja Tinggi

    Pemimpin Sebagai Fasilitator untuk Ciptakan Budaya Kinerja Tinggi

    Work Smart
    Mengawali Desember, IHSG dan Rupiah Tertekan

    Mengawali Desember, IHSG dan Rupiah Tertekan

    Whats New
    Pemerintah Mau Bikin 3 Stasiun Kereta Cepat Whoosh Sekaligus di Bandung

    Pemerintah Mau Bikin 3 Stasiun Kereta Cepat Whoosh Sekaligus di Bandung

    Whats New
    Lini Produksi Bertambah dan Penjualan Naik, Harita Nickel Bukukan Kinerja Solid per Kuartal III-2023

    Lini Produksi Bertambah dan Penjualan Naik, Harita Nickel Bukukan Kinerja Solid per Kuartal III-2023

    Whats New
    BCA Perkirakan Jumlah Nasabah Bisa Mencapai 40 Juta di Sisa 2023

    BCA Perkirakan Jumlah Nasabah Bisa Mencapai 40 Juta di Sisa 2023

    Whats New
    BPR KRI Gulung Tikar, LPS Kembalikan Dana Tabungan Nasabah

    BPR KRI Gulung Tikar, LPS Kembalikan Dana Tabungan Nasabah

    BrandzView
    IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini 1 Desember, Ini Rekomendasi Sahamnya

    IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini 1 Desember, Ini Rekomendasi Sahamnya

    Whats New
    Gandeng Anak Usaha PLN, Utomodeck Group Bangun Infrastruktur Energi dan Mobilitas Bersih di RI

    Gandeng Anak Usaha PLN, Utomodeck Group Bangun Infrastruktur Energi dan Mobilitas Bersih di RI

    Whats New
    Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 1 Desember 2023

    Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 1 Desember 2023

    Spend Smart
    Moeldoko Usul Stasiun Kereta Cepat Ditambah di Kopo, Minta Kajian Disiapkan

    Moeldoko Usul Stasiun Kereta Cepat Ditambah di Kopo, Minta Kajian Disiapkan

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com