Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Atas Kertas, Harga BBM Naik

Kompas.com - 17/06/2013, 07:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari ini, keputusan nan penting bakal lahir dari ruang sidang paripurna DPR. DPR akan mensahkan Rancangan Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2013 menjadi undang-undang. Calon beleid anggaran ini akan menjadi dasar bagi pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Sabtu (15/6/2013), Badan Anggaran DPR memang sudah menyetujui Rancangan APBN-P (RAPBN-P) 2013. Namun, namanya politik, bukan berarti  hasil Rapat Paripurna DPR yang berlangsung Senin (17/6/2013) ini bakal berjalan mulus.

Apalagi, keputusan Badan Anggaran DPR masih lonjong. Tiga fraksi, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Gerindra, menolak RAPBN-P 2013 hasil kesepakatan Badan Anggaran DPR dengan pemerintah.

Ahmadi Noor Supit, Ketua Badan Anggaran DPR, mengatakan, sangat terbuka kemungkinan rapat paripurna deadlock. Alhasil, jalan akhir yang harus ditempuh adalah pemungutan suara alias voting untuk menyetujui  pengesahan UU APBN-P 2013.

Hitungan di atas kertas, suara kubu fraksi yang setuju RAPBN-P dan dimotori Fraksi Partai Demokrat memang menang telak. Sebab, total suara  kubu ini mencapai 383 suara dari total 560 anggota DPR.

Namun kejutan bisa saja terjadi. Berkaca pada rapat paripurna tahun lalu yang membahas kenaikan harga BBM bersubsidi, Fraksi Partai Golkar yang sehari sebelumnya setuju kenaikan harga premium, tiba-tiba berubah haluan dan menentang rencana itu. Suara penentang pun menang dan harga BBM pun batal naik.

Demo besar-besaran menolak kenaikan harga BBM ketika itu menjadi alasan Fraksi Golkar mengubah keputusannya. Dan hari ini, puluhan ribuan massa penentang kenaikan harga BBM, juga mengancam akan menggelar serupa tahun lalu. Mereka akan mengepung gedung DPR.

Tapi, Syarief Hasan, Ketua Harian Sekretariat Gabungan alias koalisi partai pendukung pemerintah, yakin fraksi pendukung RAPBN-P 2013 tidak akan pecah. Rencana kenaikan harga BBM pun bakal mulus sekalipun melalui pemungutan suara. Meski kehilangan dukungan dari anggota Setgab Fraksi PKS, kubu pro APBN-P mendapat suara baru dari Fraksi Hanura yang selama ini menjadi oposisi pemerintah. "Kalah? Insya Allah tidak," ujarnya.

Ganjar Pranowo, Anggota Fraksi PDIP, menyatakan, Fraksi PDIP tidak ambil pusing sekalipun kalah voting. Dia mengklaim, sikap PDI-P  adalah bagian pembelajaran kepada masyarakat, bagaimana membangun politik yang benar. "Kami selalu konsisten mengkritisi kebijakan pemerintah," katanya. (Asep Munazat Zatnika)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

    United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

    Whats New
    Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

    Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

    Whats New
    Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

    Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

    Whats New
    KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

    KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

    Earn Smart
    Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

    Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

    Whats New
    Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

    Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

    Whats New
    Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

    Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

    Whats New
    Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

    Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

    Work Smart
    Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

    Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

    Whats New
    Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

    Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

    Whats New
    Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

    Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

    Whats New
    Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

    Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

    Whats New
    Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

    Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

    Whats New
    Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

    Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

    Whats New
    Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

    Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com