Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Pangan Berpotensi Jadi Liar

Kompas.com - 24/06/2013, 07:07 WIB

Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Fadli Zon, Sabtu, di Jakarta, mendesak pemerintah untuk serius mengendalikan harga-harga. ”Pemerintah harus turun tangan untuk mengendalikan harga, terutama kebutuhan pokok seperti beras, sagu, jagung, minyak goreng, gula, ikan, ayam, daging, telur, dan sayur-mayur serta buah-buahan,” ujarnya.

Fadli Zon mendesakkan hal ini karena jangan sampai harga-harga tersebut melambung terlalu tinggi sehingga meningkatkan inflasi. Apalagi, sebentar lagi puasa dan Lebaran.

Harga di pasaran sekarang setidaknya sudah naik dua kali, yaitu saat isu penaikan harga BBM dan setelah pemerintah benar-benar menaikkannya. Untuk mengendalikan harga, pemerintah harus menggiatkan operasi pasar agar bisa mempercepat stabilisasi gejolak harga.

Saat bersamaan, produksi dalam negeri harus ditingkatkan, terutama untuk tanaman pangan. Nilai rupiah juga perlu dijaga agar lebih stabil dan tidak menurun terus. ”Kalau langkah itu tidak berhasil, rakyat kian sengsara. Daya beli kurang, harga membubung tinggi, dan nilai rupiah tidak stabil,” katanya.

Secara terpisah, Direktur Eksekutif Megawati Institute Arif Budimanta, di Jakarta, menegaskan, ada banyak pilihan bagi pemerintah untuk mengendalikan harga. Salah satunya, pemerintah bekerja keras dan cepat mengembangkan produksi bahan pokok dari dalam negeri. Dengan rantai pasokan lebih pendek, harganya akan bisa ditekan.

Pemerintah juga diminta melahirkan kebijakan yang mendukung penggunaan BBM nonsubsidi. Alokasikan dana hasil penghematan dari kenaikan harga BBM untuk meningkatkan layanan transportasi publik bagi masyarakat. ”Perlu juga harus meningkatkan penerimaan pajak, dan jangan biarkan ada kebocoran anggaran,” katanya.

”Kalau pemerintah tidak melakukan semua itu, masyarakat yang sudah hidup prihatin akan semakin tertekan oleh melejitnya harga kebutuhan pokok dan inflasi. Adaptasi dan penghematan masyarakat akan menurunkan kualitas hidup. Dampak berikutnya, terjadi pelemahan sektor riil di masyarakat,” kata anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.(IDR/IAM/SIR/KOR/WIE)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com