Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Memberi Insentif Bank Syariah

Kompas.com - 25/06/2013, 13:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memberi dukungan penuh pada perbankan syariah agar dapat tumbuh kembang dengan cepat. Salah satunya memberikan insentif pembukaan cabang syariah.

Dalam aturan pembukaan jaringan kantor berdasarkan modal inti, BI hanya mewajibkan pengalokasian modal inti pada cabang yang beroperasi di bawah dua tahun. Jika cabang beroperasi lebih dari dua tahun, kantor pusat tidak perlu mengalokasikan modal.

Kebijakan ini berbeda dengan bank konvensional. Bank wajib mengalokasikan modal pada setiap cabang, tak perduli cabang tersebut sudah beroperasi lebih atau kurang dari dua tahun.

Insentif lain, besaran modal inti yang lebih kecil ketimbang bank umum. Bagi bank syariah yang masuk dalam Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) I dan II, alokasi modal inti per cabang cukup Rp 3 miliar sementara Bank umum harus menyediakan modal  Rp 10 miliar.

Direktur Eksekutif Departemen Perbankan Syariah, Edy Setiadi, mengatakan, insentif agar bank fokus menyalurkan dana pihak ketiga (DPK) mereka menjadi pembiayaan. Selama ini banyak bank yang menggunakan DPK sebagai dana membuka cabang dan modal.

"Hal ini ingin kami hindarkan, karena  membuat nasabah peminjam menanggung beban besar. Ini tidak berhubungan dengan pinjaman, biasanya biaya bunga DPK dalam membuka cabang dialihkan ke nasabah," ujarnya, akhir pekan lalu.

Edy menambahkan, BI memberikan acuan dua tahun, karena rata-rata bank syariah sudah balik modal dalam dua tahun. Setelah balik modal, cabang bisa mengumpulkan modal sendiri dan tidak perlu menunggu suntikan kantor pusat.

Berdasarkan data BI, tidak ada bank umum syariah (BUS) yang masuk kelompok BUKU III dan IV. Modal tertinggi dimiliki 3 bank, yakni Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah dan Bank Muamalat. Ketiganya memiliki modal di bawah Rp 5 triliun. Sisanya, bermodal inti di bawah Rp 1 triliun. 

Per April, jumlah bank umum syariah (BUS) mencapai 11 bank, dengan 1.858 kantor cabang. Adapun unit usaha syariah (UUS) mencapai 24 unit dengan 538 cabang.

Sebelumnya, Presiden Direktur Bank Mega Syariah Indonesia, Benny Witjaksono, mengatakan insentif tersebut akan menyebabkan bank syariah hadir dimana-mana, sebab bank mudah membuka cabang.

Sayang, aturan ini tidak berlaku bagi bank yang sudah beroperasi lebih dari dua tahun. Jika sudah lama beroperasi, bank harus menyetor modal lebih besar untuk penambahan cabang. "Jika aturan itu tidak berlaku, kami akan menambah 30 cabang - 50 cabang," ujar Benny. (Roy Franedya)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com