Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembentukan Pasar Modal Syariah Disiapkan

Kompas.com - 27/06/2013, 19:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah mengkaji dan menyiapkan pembentukan bursa efek khusus produk-produk syariah. Deputi I Bidang Pasar Modal OJK Robinson Simbolon mengungkapkan, pembentukan bursa efek syariah merupakan rencana jangka panjang.

Ada beberapa pertimbangan yang mendasari OJK untuk melakukan hal tersebut. Menurut Robinson, selama ini, di Indonesia baru ada indeks syariah. Selain itu, pendekatan pasar modal syariah baru terbatas pada produknya semata.

Sementara itu, pendekatan institusi, seperti bursa efek syariah, belum ada di Indonesia. Pendekatan produk syariah yang ada di bursa selama ini bisa ditangani siapa saja, seperti manajer investasi konvensional.

Atas dasar itulah, OJK akan menggandeng Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk menetapkan produk-produk bursa mana saja yang masuk kategori syariah. Jika DSN sudah menetapkan produk syariah, selanjutnya, OJK akan menetapkannya melalui peraturan.

"Ke depan, kami harapkan akan ada perusahaan efek syariah. Ini akan sama dengan bank syariah, baik bentuk hukumnya maupun organ perusahaannya. Selain itu, harus ada DPS (Dewan Pengawas Syariah) yang duduk di dalamnya, sehingga nantinya dapat dikatakan ada perusahaan manajemen investasi syariah," kata Robinson di Jakarta, Kamis (27/6/2013).

Tahun ini, OJK menargetkan modul-modul untuk sertifikasi syariah sudah bisa diterbitkan. Modul ini merupakan hasil dari kerjasama OJK dengan DSN yang menunjukkan tingkat pengetahuan auditor atau akuntan mengenai produk syariah.

"Kami baru diskusi dengan teman-teman di DSN, kira-kira pendekatan masing-masing produk modul diklatnya seperti apa," ujar Robinson. (Dea Chadiza Syafina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kontan
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com