Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Melonjak, Cabai Rawit Impor Siap Isi Pasar

Kompas.com - 05/07/2013, 13:30 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perdagangan akan segera melakukan impor cabai rawit merah dalam waktu dekat. Hal ini untuk menstabilkan harga, khususnya menjelang bulan  Ramadhan.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Srie Agustina mengatakan pemerintah akan mendatangkan 9.715 ton cabai impor pada semester II-2013 ini.

"Surat Persetujuan Impor (SPI)-nya sudah disetujui sekitar 9.715 ton cabai rawit merah segar," kata Srie saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (5/7/2013).

Berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan, harga cabai merah keriting di pasar Jakarta pada Senin (1/7/2013) masih sekitar Rp 31.800 per kg.

Namun pada Selasa (2/7/2013), harganya mulai meningkat menjadi Rp 33.000 per kg. Begitu juga dengan harga cabai merah biasa, di periode yang sama melonjak dari Rp 31.200 per kg menjadi Rp 32.000 per kg serta harga cabai rawit merah juga melonjak dari Rp 51.400 per kg menjadi Rp 54.400 per kg.

Khusus di Bandung, harga ketiga jenis cabai ini relatif stabil. Untuk cabai merah keriting stabil di harga Rp 34.600 per kg, cabai merah biasa stabil di Rp 59.400 per kg. Begitu juga dengan cabai rawit merah stabil di Rp 59.400 per kg.

Untuk di Semarang, harga cabai merah keriting naik dari Rp 24.400 per kg menjadi Rp 25.200 per kg, harga cabai merah biasa naik dari Rp 18.400 per kg menjadi Rp 18.600 per kg. Sementara harga cabai rawit merah naik dari Rp 47.200 per kg menjadi Rp 51.800 per kg.

Kondisi sedikit berbeda terjadi di pasar Yogyakarta. Untuk harga cabai merah keriting turun dari Rp 22.000 per kg menjadi Rp 21.000 per kg. Begitu juga dengan harga cabai merah biasa turun dari Rp 28.334 per kg menjadi Rp 20.500 per kg.

Namun untuk harga cabai rawit merah masih naik dari Rp 47.334 per kg menjadi Rp 50.167 per kg.

Di Surabaya juga masih mengalami kenaikan. Untuk harga cabai merah keriting naik dari Rp 24.200 menjadi Rp 25.000 per kg, harga cabai merah biasa naik dari Rp 21.000 menjadi Rp 23.000 per kg dan untuk harga cabai rawit merah stabil di Rp 51.000 per kg.

Khusus di Denpasar, untuk harga cabai merah keriting stoknya kosong. Namun untuk harga cabai merah biasa naik dari Rp 16.000 menjadi Rp 18.000 per kg dan untuk harga cabai rawit merah naik dari Rp 30.000 menjadi Rp 35.000 per kg.

Untuk di Medan dan Makassar justru stok yang kosong adalah cabai rawit merah. Sementara harga cabai merah keriting stabil di Rp 39.167 per kg dan harga cabai merah biasa stabil di Rp 49.167 per kg. Untuk harga cabai merah keriting di Makassar masih naik dari Rp 20.000 menjadi Rp 21.500 per kg dan untuk harga cabai merah keriting naik dari Rp 22.150 menjadi Rp 25.650 per kg.

Direktur Jenderal Luar Negeri Kementerian Perdagangan Bachrul Chairi menyatakan impor cabai tersebut akan masuk setelah panen atau pada akhir tahun. Kementerian Pertanian (Kementan) sudah mengeluarkan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) untuk komoditas cabai.

"Kami sudah mengeluarkan surat persetujuan impor kepada tiga importir yang mendapat alokasi impor dari Kementerian Pertanian," kata Bachrul.

Indonesia akan mengimpor cabai dari beberapa negara, seperti Vietnam dan China. Sementara untuk lama waktu pengirimannya, Bachrul menyatakan akan memakan waktu tujuh hari hingga 14 hari.

Berdasarkan pantauan dari Kemendag, selama tiga bulan terakhir, harga cabai merah menunjukkan tren naik. Rata-rata, harga cabai merah pada April sekitar Rp 24.000 sampai Rp 25.000 per kilogram (kg). Mei 2013, harga cabai naik menjadi Rp 28.000 per kg.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com