Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dijadwalkan Sidak, Rombongan Mentan Justru "Nimbrung" Bagikan BLSM

Kompas.com - 05/07/2013, 15:03 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com — Dijadwalkan meninjau sejumlah pasar dan peternakan di Bogor, rombongan Kementerian Pertanian malah membagikan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di Kantor Pos di Bogor Selatan.

Sementara itu, Menteri Pertanian Suswono mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertemu PM Australia Kevin Rudd di Istana Bogor.

Sebelumnya, rombongan dari Kementan yang terdiri dari staf beserta Mentan dijadwalkan meninjau peternakan ayam di Desa Tonjong, Kecamatan Tajur Halang, Kabupaten Bogor, bersama Suswono.

Selain itu, rombongan juga akan meninjau Pasar Baru Bogor dan Pasar Induk Sayuran Kemang Bogor, Kecamatan Tanah Sereal, Kota Bogor.

Namun, sebelum sampai di tempat yang dituju, rombongan tersebut memutar arah menuju Kantor Pos di Jalan Layungsari III, Bogor Selatan, untuk membagikan BLSM bagi warga sekitar.

Terdapat sekitar 1.100 kupon BLSM yang dibagikan di Kantor Pos ini. Ketika rombongan staf Kementan dan tamu sudah tiba sekitar pukul 13.45, Suswono belum juga hadir.

"Masih di Istana, ketemu Presiden dan PM Australia," kata Rusdi, salah seorang staf Kementan, Jumat (5/7/2013).

Suswono akan mengunjungi pasar dan peternakan ayam untuk memantau dan memastikan kecukupan pasokan pangan strategis, khususnya komoditas daging ayam, sayur-mayur, dan buah-buahan untuk memenuhi kebutuhan pangan periode puasa dan Lebaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mendag Ogah Revisi Permendag 8/2024, Asosiasi Pertekstilan: UU Pemilu Saja Bisa Diganti...

Mendag Ogah Revisi Permendag 8/2024, Asosiasi Pertekstilan: UU Pemilu Saja Bisa Diganti...

Whats New
Pemerintah Pakai Produk Semen Rendah Emisi Karbon untuk Bangun IKN

Pemerintah Pakai Produk Semen Rendah Emisi Karbon untuk Bangun IKN

Whats New
Tahun Ini, Emiten Beras NASI Bidik Pertumbuhan Laba Bersih 618 Persen

Tahun Ini, Emiten Beras NASI Bidik Pertumbuhan Laba Bersih 618 Persen

Whats New
Hingga April 2024, Jumlah Nasabah Tabungan Haji BSI Tembus 5,1 Juta

Hingga April 2024, Jumlah Nasabah Tabungan Haji BSI Tembus 5,1 Juta

Whats New
MTDL Bakal Tebar Dividen Rp 257,8 Miliar dari Laba Bersih 2023

MTDL Bakal Tebar Dividen Rp 257,8 Miliar dari Laba Bersih 2023

Whats New
Pasarnya Potensial, Chevron-Caltex Perkuat Bisnis Pelumas Industri di Indonesia

Pasarnya Potensial, Chevron-Caltex Perkuat Bisnis Pelumas Industri di Indonesia

Whats New
Permudah Bayar Iuran, BPJS Ketenagakerjaan Gandeng Danamon

Permudah Bayar Iuran, BPJS Ketenagakerjaan Gandeng Danamon

Whats New
Daftar Emiten yang Bakal Bagi-bagi Dividen pada Juni 2024

Daftar Emiten yang Bakal Bagi-bagi Dividen pada Juni 2024

Whats New
Gencarkan Ekspansi Pasar Nasional, GNET Official Store di Tokopedia Miliki 19 Titik Distribusi

Gencarkan Ekspansi Pasar Nasional, GNET Official Store di Tokopedia Miliki 19 Titik Distribusi

Rilis
Insentif Likuiditas, BI: Insentif bagi Bank yang 'Berkeringat' Berikan Kredit

Insentif Likuiditas, BI: Insentif bagi Bank yang "Berkeringat" Berikan Kredit

Whats New
Mahendra Siregar Lantik 21 Kepala OJK Daerah, Simak Daftarnya

Mahendra Siregar Lantik 21 Kepala OJK Daerah, Simak Daftarnya

Whats New
Operasi Pipa Gas Cirebon-Semarang Tahap 1 Terus Dijaga Keandalannya

Operasi Pipa Gas Cirebon-Semarang Tahap 1 Terus Dijaga Keandalannya

Whats New
Kota Tual dan Kepulauan Aru Jadi Lokasi Modeling Penangkapan Ikan Terukur KKP

Kota Tual dan Kepulauan Aru Jadi Lokasi Modeling Penangkapan Ikan Terukur KKP

Whats New
Prabowo Pasang Target Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, BI: Kami Akan Terus Bersinergi...

Prabowo Pasang Target Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, BI: Kami Akan Terus Bersinergi...

Whats New
Destry Damayanti: Kondisi Global Tidak Pasti, Stabilitas Nilai Tukar Rupiah Perlu Dipertahankan

Destry Damayanti: Kondisi Global Tidak Pasti, Stabilitas Nilai Tukar Rupiah Perlu Dipertahankan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com