Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaga Rupiah, BI Masih Bisa Intervensi

Kompas.com - 08/07/2013, 08:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -Jumlah cadangan devisa Indonesia yang sebesar 98,095 miliar dollar AS masih memungkinkan untuk mempertahankan nilai tukar rupiah melalui intervensi pasar. Meski demikian, Bank Indonesia tetap harus menyiapkan ”amunisi” lain untuk menjaga nilai tukar rupiah.

”Cadangan devisa sebesar itu masih aman. Batasan 100 miliar dollar AS itu hanya semacam rumor. BI masih bisa intervensi agar perubahan nilai tukar rupiah tidak terlalu tajam,” kata ekonom Standard Chartered Indonesia, Eric Sugandi, di Jakarta, Sabtu (6/7/2013).

Bank Indonesia, kata Eric, bisa menyiapkan term deposit (penempatan berjangka) dalam dollar AS. Term deposit adalah penempatan dana dari perbankan peserta operasi pasar terbuka secara berjangka di BI.

Cadangan devisa Indonesia turun 7 miliar dollar AS, dari 105,149 miliar dollar AS pada akhir Mei 2013 menjadi 98,095 miliar dollar AS pada akhir Juni 2013. Jumlah ini masih setara dengan kebutuhan 5,4 bulan impor dan kewajiban utang luar negeri.

Menurut Eric, pasar sebenarnya sudah memperkirakan turunnya jumlah cadangan devisa ini. Pasalnya, selama bulan Juni, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS memang melemah.

Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) atau kurs referensi, nilai tukar rupiah pada 3 Juni sebesar Rp 9.811 per dollar AS. Pada 28 Juni 2013, nilai tukar rupiah menjadi Rp 9.929 per dollar AS, atau melemah 118 poin.

”Kalau ada reaksi pasar terhadap turunnya cadangan devisa, diperkirakan tidak akan lama,” ujar Eric.

Jika berpegang pada penurunan jumlah cadangan devisa saja, maka jumlah cadangan devisa yang digunakan sepanjang Juni 2013 tidak sebanyak pada Agustus 2011. Saat itu, jumlah cadangan devisa berkurang dari 124,638 miliar dollar AS pada akhir Agustus 2011 menjadi 114,502 miliar dollar AS pada September 2011.

Langkah bank

Dalam diskusi dengan wartawan di Bandung, Ketua Umum Perhimpunan Bank-bank Nasional (Perbanas) Sigit Pramono menyampaikan, ada kesan dari berbagai pihak untuk menciptakan batasan nilai tukar rupiah sebesar Rp 10.000 per dollar AS sebagai batas psikologis. Hal ini justru menimbulkan persepsi yang berdampak tidak baik bagi pergerakan nilai tukar.

”Nilai tukar lebih dari Rp 10.000 per dollar AS juga tidak apa-apa. Akan tetapi, juga jangan dilepas begitu saja. Jangan katakan itu sebagai batas psikologis,” ujar Sigit.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, bersama kondisi makroekonomi lain, menjadi pertimbangan bank dalam menyusun rencana bisnis bank (RBB) setiap tahun. Kondisi itu di antaranya pertumbuhan ekonomi, inflasi –ditambah tekanan akibat kenaikan harga BBM bersubsidi– dan naiknya suku bunga acuan atau BI Rate.

Dengan tekanan makro ini, diperkirakan ada bank yang akan merevisi RBB tahun 2013. Apalagi, akhir pekan lalu BI merevisi pertumbuhan ekonomi menjadi 5,8-6,2 persen. Padahal, RBB disusun berdasarkan panduan indikator ekonomi dari BI.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja menjelaskan, BCA tidak merevisi RBB tahun 2013. Alasannya, kondisi ini sudah diperhitungkan sebelumnya.

”Kami sudah meramalkan bahwa likuiditas akan ketat dan inflasi tinggi,” ujar Jahja.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sudah merevisi RBB. Kendati menurut Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Nixon Napitupuli, tidak mengubah target pertumbuhan bisnis. Revisi itu berkaitan tekanan inflasi yang berdampak pada biaya, serta relokasi dan pembukaan kantor cabang baru Bank Mandiri.

Adapun bank kelas menengah seperti Bank Jasa Jakarta optimistis dapat mencapai target kredit dan dana pihak ketiga tahun ini. ”Jadi, kami tidak akan merevisi rencana bisnis,” kata Wakil Presiden Direktur Bank Jasa Jakarta Lisawati. (IDR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com