Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham Wall Street Melaju

Kompas.com - 10/07/2013, 07:24 WIB
NEW YORK, KOMPAS.com — Saham-saham di Wall Street ditutup lebih tinggi pada Selasa (9/7/2013) atau Rabu (10/7/2013) dini hari waktu Indonesia. Peningkatan ini terjadi empat hari berturut-turut. Para investor diduga mengabaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi Amerika dan global yang dirilis Dana Moneter Internasional (IMF).

Indeks Dow Jones Industrial Average meningkat 75,65 poin (0,50 persen) menjadi 15.300,34. Sementara indeks berbasis luas S&P 500 bertambah 11,86 poin (0,72 persen) menjadi 1.652,32, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq naik 19,43 poin (0,56 persen) menjadi 3.504,26.

IMF sebelumnya telah memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi dunia untuk 2013, dari 33 persen pada proyeksi April menjadi 3,1 persen. Menurut IMF, China dan kekuatan ekonomi berkembang lainnya sedang menghadapi risiko baru, termasuk perlambatan ekonomi yang lebih lama.

Namun, beberapa analis mengatakan investor bersemangat oleh laba yang sedikit lebih baik dari perkiraan. Mereka juga semakin nyaman dengan prospek bahwa Federal Reserve akan segera mulai mengurangi program stimulusnya.

"Pada pekan lalu, orang-orang mulai menyadari bahwa meskipun Fed mungkin mengurangi stimulusnya, satu-satunya cara itu akan terjadi jika ada perbaikan ekonomi," kata Michael James, Direktur pelaksana perdagangan ekuitas Wedbush Morgan Securities.

Saham-saham unggulan (blue chips) mencetak keuntungan mantap. Bank of America naik 1,9 persen, Morgan Stanley naik 2,3 persen, Caterpillar naik 2,6 persen, dan raksasa jaringan Cisco naik 2,2 persen.

Saham perusahaan pengiriman paket FedEx naik 4,4 persen di tengah spekulasi bahwa Bill Ackman, kepala hedge fund Pershing Square Capital Management, telah memberikan pandangannya di perusahaan. Sementara itu, Apple naik 1,8 persen setelah pengadilan AS menolak gugatan Amazon atas penggunaan nama "app store". Saham Amazon pun naik 0,3 persen.

Namun, nilai penjualan saham IBM merosot 1,9 persen setelah Goldman Sachs memangkas peringkatnya menjadi "netral" dari "beli," mengutip tekanan pada pertumbuhan pasar IBM dan margin pendapatan yang lebih tinggi, berdasarkan Dow Jones Newswires.

Netflix melonjak 6,1 persen setelah mengumumkan perpanjangan kontrak konten streaming dengan CBS. CBS naik 0,9 persen. Pengecer buku Barnes & Noble melonjak 5,4 persen setelah mengumumkan bahwa kepala eksekutifnya William Lynch akan mundur. Bisnis tablet, Nook, mengalami kesulitan dalam beberapa bulan terakhir.

Imbal hasil obligasi Pemerintah AS bertenor 10 tahun merosot menjadi 2,63 persen dari 2,64 persen pada Senin sore. Imbal hasil pada obligasi 30 tahun naik tipis menjadi 3,65 persen dari 3,64 persen. Harga obligasi dan imbal hasil bergerak terbalik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com