Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pidato di Cambridge, Bernanke Tenangkan Pasar

Kompas.com - 11/07/2013, 06:43 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber AFP/ANTARA
WASHINGTON, KOMPAS.com — Gubernur Bank Sentral Amerika (the Fed) Ben Bernanke, Rabu (10/7/2013), mengatakan kebijakan keuangan longgar the Fed masih diperlukan. Menurut dia, pasar tenaga kerja masih lemah dan inflasi pun terlalu rendah.

Berbicara di Cambridge, Massachusetts, Bernanke juga memperingatkan bahwa dampak pemotongan anggaran pemerintah terhadap perekonomian yang dilakukan mulai Maret 2013, belum terlihat. Karenanya, dia menggarisbawahi bahwa masih dibutuhkan dukungan yang lebih besar dari the Fed.

"Keduanya, sisi pekerjaan dan sisi inflasi mengatakan bahwa kami perlu untuk lebih akomodatif," kata Bernanke dalam sesi tanya jawab setelah pidato. "Selain itu, bagian lain dari kebijakan ekonomi makro, kebijakan fiskal, kini sebenarnya cukup ketat... Menempatkan itu semua bersama-sama, saya pikir Anda hanya dapat menyimpulkan bahwa kebijakan moneter yang sangat akomodatif untuk masa mendatang adalah apa yang dibutuhkan dalam ekonomi AS."

Bernanke mengatakan bahwa tingkat pengangguran 7,6 persen, meski jauh di bawah puncak krisisnya, tetapi "terdapat perbedaan (yang) melebih-lebihkan kesehatan pasar tenaga kerja kami." Dia menunjuk masih rendahnya tingkat partisipasi secara keseluruhan di pasar tenaga kerja, empat tahun setelah negara itu keluar dari resesi mendalam dan tingginya angka pengangguran dalam jangka panjang.

Terkait mandat lain soal stabilitas harga, Bernanke mengakui bahwa inflasi satu persen sudah cukup rendah, lebih rendah dari perkiraan the Fed yang dipatok 2 persen, bahkan bisa membawa Amerika ke deflasi. "Kami (sebelumnya) memperkirakan inflasi akan kembali naik. Tetapi jika itu tidak terjadi, saya pikir kita harus mengatakan bahwa itu akan menjadi alasan yang baik untuk tetap akomodatif dan mencoba untuk mencapai tujuan itu."

Komentar Bernanke menyiramkan "air dingin" untuk pasar, menyusul reaksi pasar terhadap rilis risalah pertemuan kebijakan Fed tiga minggu lalu. Saat itu Bernanke menyatakan bank sentral berencana memulai pengurangan stimulus pembelian obligasi 85 miliar dollar AS. Setelah rilis itu, harga obligasi Pemerintah AS jatuh dan imbal hasilnya melonjak.

Risalah tersebut memperlihatkan bahwa setengah anggota dewan kebijakan ingin menghentikan quantitatif easing berupa pembelian obligasi pada tahun ini. Sementara itu, Bernanke menyatakan penghentian stimulus secara keseluruhan baru dilakukan paling cepat pertengahan 2014. Pernyataan Bernanke ini mendorong bursa "rebound", terutama dengan penegasan bahwa rencana awal yang dia sampaikan soal pengurangan bertahap stimulus adalah yang berlaku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com