Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulan Puasa, Multifinance Perbesar Pembiayaan

Kompas.com - 15/07/2013, 15:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi pelaku industri perusahaan pembiayaan, tahun ini dipenuhi beragam tantangan. Yang teranyar adalah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada medio Juni lalu, yang memicu kenaikan suku bunga di awal bulan Ramadan.

Rentetan peristiwa itu melemahkan daya beli masyarakat sehingga menurunkan minat berbelanja barang konsumsi.

Toh, perusahaan multifinance akan memanfaatkan masa menjelang Lebaran untuk menggenjot pembiayaan konsumsi, seperti kendaraan bermotor dan alat elektronik. Maklum, biasanya momen ini diisi oleh liburan dan bonus hari raya, sehingga mendorong belanja masyarakat.

Federal Internasional Finance (FIF) misalnya, tidak menyia-nyiakan momen tersebut. Perusahaan pembiayaan sepeda motor Honda dan alat elektronik ini meneruskan program undian berhadiah Race to Victory sembari meningkatkan poin undian.

"Targetnya bisa membiayai 120.000 unit sepeda motor di bulan puasa ini," kata Suhartono, Direktur Utama FIF, pada pekan lalu. Pembiayaan ini lebih tinggi sekitar 10% dibandingkan bulan-bulan biasanya.

Tjap Tet Fa, Direktur Pemasaran FIF menambahkan, mereka juga tetap melakukan kampanye dan program berhadiah pada berbagai diler. Dus, dia yakin, pembiayaan motor di bulan Juli akan naik.

Mulai Melambat

Jika pembiayaan motor FIF tahun ini seperti tahun lalu yaitu 1,2 juta unit, maka penjualan selama Ramadan sudah memenuhi 10% dari target. Sedangkan setelah Lebaran, pembiayaan akan melandai.

Sejatinya, tanpa kenaikan harga BBM dan suku bunga, pelambatan pembiayaan konsumer sudah terlihat selama paruh pertama tahun ini. Per Mei lalu, pembiayaan konsumsi sebesar Rp 205,47 triliun atau lebih tinggi 14% dibandingkan bulan sama tahun lalu.

Namun, pertumbuhan melambat dibandingkan bulan sebelumnya. Pembiayaan selama April–Mei 2013 naik sebesar 2%. Bandingkan dengan pembiayaan pada April–Mei 2012 yang tumbuh 3,26%.

Meski begitu, pada semester dua ini, BII Finance memilih fokus mempertahankan strategi yang ditetapkan sebelumnya. "Strategi yang kami jalankan untuk jangka panjang, terutama fokus pada pasar menengah ke atas," kata Alexander, Direktur Utama BII Finance. Sepanjang semester I lalu, pertumbuhan pembiayaan BII Finance 20%.

Sinergi dengan induk usaha pun terus diperkuat. Salah satunya, distribusi lewat jaringan Bank Internasional Indonesia (BII). Tahun lalu, cara ini memberikan kontribusi sebesar 5%–6% dari total pembiayaan dan ditargetkan naik hingga 10%–12% pada 2013.

Asal tahu saja, BII menargetkan total pembiayaan tahun ini sebesar Rp 7 triliun. Dari seluruh pembiayaan itu, sebagian besar masih berasal dari sektor kendaraan baru. "Kendaraan bekas masih sekitar 5%. Mungkin tahun ini bisa ditingkatkan hingga 6%–7%," kata Alexander.

Di sisi lain, beberapa perusahaan multifinance berniat menaikkan bunga pembiayaan, setelah bank juga menaikkan bunga kredit. Akhir bulan lalu, berbagai perusahaan multifinance berniat meningkatkan bunga pembiayaan sebesar 0,5% hingga 2%. (Issa Almawadi/ Yuliana Sukmawati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kontan
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com