Direktur Utama CIMB Niaga Arwin Rasyid menjelaskan, kenaikan laba itu ditopang oleh peningkatan pendapatan bunga bersih yang mencapai Rp4,92 triliun atau tumbuh 5 persen dari pencapaian periode yang sama tahun lalu sebesar Rp4,68 triliun.
Di sisilain, perseroan juga mampu menekan biaya provisi dan menjaga kualitas aset. Adapun total aset CIMB Niaga per akhir Juni 2013 mencapai Rp202,20 triliun, tumbuh 13 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp179,42 triliun.
“Di tengah iklim usaha yang menantang baik di tingkat global maupun di dalam negeri, dengan kenaikan suku bunga dan tekanan inflasi akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), CIMB Niaga tetap dapat mempertahankan pertumbuhan dalam penyaluran kredit dan pengumpulan dana pihak ketiga," jelasnya dalam keterangan resmi, Senin (29/7/2013).
Total kredit yang berhasil disalurkan perseroan pada akhir Juni 2013 sebesar Rp 150,95 triliun, atau tumbuh 10 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 137,46 triliun.
Dari total penyaluran kredit tersebut, sektor segmen komersial memberikan kontribusi terbesar yaitu sebesar Rp62,15 triliun (41 persen), menyusul sektor konsumer dan Korporasi, masing-masing sebesar Rp46,63 triliun (31 persen) dan Rp42,17 triliun (28 persen).
Untuk segmen Syariah, CIMB Niaga mencatat total pembiayaan sebesar Rp7,55 triliun per 30 Juni 2013, meningkat 77 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp4,27 triliun.
Pertumbuhan ini sejalan dengan meningkatnya kegiatan usaha syariah serta semakin bertambahnya jumlah kantor cabang syariah menjadi 30 kantor cabang dari posisi yang sama tahun lalu sebanyak 26 kantor cabang syariah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.