Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semester I, Laba Bersih CIMB Niaga Naik 8 Persen

Kompas.com - 29/07/2013, 15:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank CIMB Niaga Tbk meraup laba bersih konsolidasi (unaudited) sebesar Rp2,13 triliun pada semester I-2013. Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar 8 persen dari periode yang sama tahun 2012 yang mencapai Rp1,98 triliun.

Direktur Utama CIMB Niaga Arwin Rasyid menjelaskan, kenaikan laba itu ditopang oleh peningkatan pendapatan bunga bersih yang mencapai Rp4,92 triliun atau tumbuh 5 persen dari pencapaian periode yang sama tahun lalu sebesar Rp4,68 triliun.

Di sisilain, perseroan juga mampu menekan biaya provisi dan menjaga kualitas aset. Adapun total aset CIMB Niaga per akhir Juni 2013 mencapai Rp202,20 triliun, tumbuh 13 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp179,42 triliun.

“Di tengah iklim usaha yang menantang baik di tingkat global maupun di dalam negeri, dengan kenaikan suku bunga dan tekanan inflasi akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), CIMB Niaga tetap dapat mempertahankan pertumbuhan dalam penyaluran kredit dan pengumpulan dana pihak ketiga," jelasnya dalam keterangan resmi, Senin (29/7/2013).

Total kredit yang berhasil disalurkan perseroan pada akhir Juni 2013 sebesar Rp 150,95 triliun, atau tumbuh 10 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 137,46 triliun.

Dari total penyaluran kredit tersebut, sektor segmen komersial memberikan kontribusi terbesar yaitu sebesar Rp62,15 triliun (41 persen), menyusul sektor konsumer dan Korporasi, masing-masing sebesar Rp46,63 triliun (31 persen) dan Rp42,17 triliun (28 persen).

Untuk segmen Syariah, CIMB Niaga mencatat total pembiayaan sebesar Rp7,55 triliun per 30 Juni 2013, meningkat 77 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp4,27 triliun.

Pertumbuhan ini sejalan dengan meningkatnya kegiatan usaha syariah serta semakin bertambahnya jumlah kantor cabang syariah menjadi 30 kantor cabang dari posisi yang sama tahun lalu sebanyak 26 kantor cabang syariah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com