Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program CSR Tepat Guna adalah Kebutuhan

Kompas.com - 01/08/2013, 16:46 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com -Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTG) Ulubelu terletak di Tanggamus, Provinsi Lampung. Masyarakat di wilayah tersebut kebanyakan bertani kopi. Dalam  sebuah pemetaaan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) PT Rekayasa Industri (Rekind) setahun silam,
ada kenyataan kebutuhan mesin penggiling kopi. Mesin ini terbukti mampu meningkatkan nilai jual komoditas kopi, terang Corporate Secretary PT Rekayasa Indonesia (Rekind) Wilka Osca mengawali perbincangan pada Kamis (1/8/2013) usai  penyerahan bingkisan perlengkapan sekolah untuk 155 murid sekolah mulai tingkat TK sampai dengan SMP oleh  Direktur Utama Rekind M. Ali Suharsono. Dalam kesempatan tersebut, Rekind juga menyerahkan bantuan operasional pendidikan kepada TPA Ululu Albaab binaan Majelis Ta'lim Ulul Albaab Rekind.

Kendati begitu, jumlah mesin penggiling kopi terbatas. Alhasil, petani di Tanggamus terpaksa menunggu giliran untuk menjadikan panenan biji kopi mereka berubah bentuk menjadi bubuk.

Bertolak dari kenyataan itulah, lanjut Wilka, pihaknya memberikan mesin penggiling kopi bagi para petani pada Desember 2012. Bukan hanya itu, pihak Rekind juga memberikan pelatihan bagi para petani untuk mengoperasikan mesin tersebut. "Pengalaman ini menunjukkan kalau program CSR tepat guna adalah kebutuhan,"kata Wilka.

Menghelat program CSR sejak lima tahun silam, lanjut Wilka, Rekind menempatkan realisasi program di bawah koordinasi Departemen CSR. Fokus utama yang menyasar warga masyarakat di berbagai proyek Rekind di daerah, termasuk di kantor pusat di bilangan Kalibata, Jakarta Selatan, adalah pendidikan. Kegiatan pada hari ini termasuk pada bidang pendidikan tersebut.

Bidikan kedua adalah kesehatan. Pada bidang ini, salah satu yang pernah terwujud di samping program reguler seperti donor darah adalah program pengasapan rumah untuk pencegahan demam berdarah. Mengerahkan partisipasi karyawan Rekind di rumah masing-masing, program ini membidik lebih dari seribu rumah. "Karyawan tinggal meminta pengasapan di tempat mereka tinggal dan kawasannya,"terang Wilka sembari menambahkan kalau fokus ketiga adalah bidang lain-lain sesuai kebutuhan.

Tantangan

Ke depan, menurut Wilka, tantangan bagi Rekind adalah mewujudkan konsep teknologi terapan yang sangat berguna bagi masyarakat. "Terus terang, itu tantangan kami yang membutuhkan komitmen banyak pihak," katanya.

Ide untuk menjawab tantangan soal teknologi terapan itu muncul di wilayah proyek Rekind di Pangkep, Sulawesi Selatan beberapa waktu silam. Kala itu musim kemarau. Warga terpaksa harus menempuh jarak sekitar 10 kilometer untuk mendapat sumber air bersih.

Ada juga warga yang memanfaatkan selang air demi menjawab kebutuhan air  bersih tersebut. "Sayangnya, selang mereka bocor,"terang Wilka.

Cara lain yang dilakukan warga adalah dengan membuat penampungan air hujan. Tapi, air yang diperoleh teramat kotor. "Kenyataan menunjukkan kalau kebutuhan dasar  masyarakat di sana belum tercukupi. Jadi, tidak mungkin rasanya kalau kita melompat untuk memperkenalkan teknologi yang lebih maju,"kata Wilka lagi.

Berangkat dari situ, Rekind kemudian menyiapkan tempat-tempat penampungan air bersih. Ada sekitar lima tangki berkapasitas masing-masing 5.000 liter yang disiapkan.
 
Masyarakat, selanjutnya, diajak juga untuk mengatur penggunaan air bersih di penampungan-penampungan itu. "Ini teknologi sederhana yang menjawab kebutuhan. Ukurannya,  bukan seberapa besar perusahaan memberikan, tapi seberapa tepat," kata Wilka.

Lebih lanjut, soal pendanaan, Wilka Osca mengatakan dalam waktu setahun, Departemen CSR mendapat dana sekitar Rp 1 miliar. Sementara itu, program pembangunan komunitas  di proyek-proyek Rekind di daerah juga saling berkaitan dengan Departemen CSR. "Kegiatan itu ada dananya sendiri,"demikian Wilka Osca.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com