Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sehatkan Merpati, Manajemen Baru Jalankan Resep Ini

Kompas.com - 05/08/2013, 12:45 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah telah menunjuk Capt Asep Ekanugraha sebagai Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines yang baru. Beban untuk menyehatkan Merpati kini beralih ke pundaknya.

Untuk tahap awal, Asep akan fokus membenahi internal perusahaan. Sejumlah langkah akan dilakukannya demi mengejar profit di tahun ini.

"Biar tidak terlalu gemuk (organisasinya), kami pangkas dari 30 divisi menjadi 18 divisi saja. Dengan pemangkasan itu, ini akan mengefisienkan perusahaan dan bisa terwakili dengan itu saja," kata Asep saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (5/8/2013).

Dia menjanjikan pemangkasan divisi ini tidak sampai ke pemutusan hubungan kerja (PHK). Bagaimanapun, seluruh karyawan yang ada saat ini merupakan aset perusahaan yang harus dikaryakan.

Dengan aset ini, ujarnya, perusahaan akan mengejar keuntungan, demi membayar utang perseroan yang mencapai Rp 6,5 triliun.

"Bagaimanapun cutting off juga perlu duit, tapi sampai sekarang kami tidak ada rencana itu," katanya.

Setelah ada pemangkasan divisi ini, Asep akan fokus membagi dua direksi yaitu untuk Direktur Keuangan akan fokus melakukan restrukturisasi dan revitalisasi keuangan dan utang perusahaan. Sementara itu, Direktur Operasi akan fokus meningkatkan operasional perusahaan untuk mengejar pendapatan.

Untuk jangka pendek, pihaknya akan fokus mengejar operasional perusahaan. Caranya dengan menginventarisir rute-rute gemuk yang penuh untung dan rute-rute yang merugi. Sayangnya, Asep masih enggan menjelaskan rute mana saja yang mengalami kerugian tersebut.

"Dalam dua bulan ini, kami masih menginventarisir rute-rute mana saja yang untung. Tentunya, rute yang rugi akan kami tutup. Kami sejak dulu sudah terkenal sebagai maskapai perintis, jadi kami akan optimalkan di situ," jelasnya.

Asep akan membagi mengejar pendapatan itu dalam dua tahap, yaitu target selama 6 bulanan dan target selama 1 tahun ke depan. Setelah mengalami keuntungan, baru Merpati bisa melakukan restrukturisasi dan revitalisasi kondisi keuangan sekaligus proses pembayaran utangnya.

"Soal pembayaran utang, kami masih negoisasi dengan kreditor. Dalam tiga hari ini, respon mereka dari pembicaraan kami ternyata masih bagus," jelasnya.

Sayangnya, Asep masih enggan menjelaskan kinerja keuangannya, bahkan hingga semester I-2013 ini. "Masih negatif, besarannya no comment," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com