Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

700.000 Dollar AS Hanya Uang Kecil di Industri Migas

Kompas.com - 14/08/2013, 10:28 WIB
Bambang Priyo Jatmiko

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Perputaran uang di industri migas cukup tinggi, diperkirakan mencapai Rp 150 triliun per tahun. Hal inilah yang membuat Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) menjadi institusi strategis dan sangat menentukan berbagai perusahaan migas yang beroperasi di Indonesia.

Pengamat perminyakan, Kurtubi, menjelaskan, uang sebesar itu mencakup pembiayaan operasional, produksi, konsultasi, hingga pembayaran karyawan. Berjalan atau tidaknya kegiatan investasi oleh perusahaan migas asing di Indonesia akan sangat bergantung pada persetujuan Kepala SKK Migas.

"Jabatan Kepala SKK sangat strategis dan basah. Praktik suap akan sangat rawan terjadi karena ini berurusan dengan dana yang sangat besar di industri migas," jelasnya saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu (14/8/2013).

Dia menyebutkan, jika Kepala SKK Migas dapat suap sebesar 700.000 dollar AS, uang itu tak ada artinya jika dibandingkan dengan keseluruhan dana yang berputar di industri ini.

"Dengan menyogok dengan uang sebesar 700.000 dollar AS, perusahaan migas asing bisa mendapatkan keuntungan yang jauh lebih besar," lanjutnya.

Selain persetujuan investasi, SKK Migas juga menentukan diterima atau tidaknya cost recovery atau biaya yang diklaimkan kepada Pemerintah RI oleh perusahaan migas asing. Dengan persetujuan oleh lembaga tersebut, perusahaan migas asing bisa secara bebas meminta ganti biaya apa pun kepada pemerintah meskipun dana tersebut tak berkaitan dengan eksplorasi migas.

"Jabatan Kepala SKK Migas sangatlah basah. Ada banyak persetujuan yang melewatinya dan sangat rawan suap," ungkapnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena mendapatkan suap senilai 700.000 dollar AS dari sebuah perusahaan migas asing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com