"Pertamina labanya bisa Rp 5 triliun lebih besar dari sekarang kalau bisnis elpiji bisa lebih baik," ujarnya di kantor pusat Pertamina, Kamis (16/8/2013).
Kerugian tersebut, kata Dahlan bukanlah kesalahan atau dikarenlan oleh Pertamina sendiri, karena Pertamina hanya menjalankan instruksi pemerintah terkait penyaluran elpiji.
"Bahwa itu bukan kelemahan manajemen, kebodohan manajemen, tapi karena itu sudah penugasan. Pertamina kan punya negara, kalau negara nyuruh Pertamina menyalurkan elpiji dengan harga tertentu, ya harus dituruti. Namanya juga pemilik," terangnya.
Dahlan menambahkan, yang terpenting ialah pemerintah dapat lebih memperhatikan pertamina sebagai pengelola. "Yang penting itu diakui. Namanya pemilik jadi Pertamina harus mengikuti. Tentu diharapkan pemiliknya pun mempertimbangkan kemampuan dan masa depan Pertamina," tutupnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.