Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Jeblok, Ini Penjelasan Menteri Keuangan

Kompas.com - 19/08/2013, 22:11 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Chatib Basri melakukan rapat khusus dengan jajaran Kementerian Keuangan terkait anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga 5,5 persen dibanding pekan kemarin dan melorotnya nilai tukar rupiah hingga menembus level Rp 10.500 per dollar AS. IHSG terkoreksi sangat dalam dibanding bursa regional seperti Thailand yang hanya turun 2,5 persen.

Chatib menduga penurunan IHSG masih dipengaruhi oleh sentimen eksternal dan internal. Eksternal, kata dia, investor kini sedang khawatir menunggu sikap bank sentral Amerika Serikat terkait rencana pemberian stimulus fiskal (quantitative easing).

"Jadi kalau itu (pemberian stimulus) dilakukan bisa diperkirakan bahwa arus modal akan kembali ke Amerika Serikat. Karena itu bisa dilihat bahwa kondisi pasar modal (terutama di regional) jatuh lebih banyak," kata Chatib saat ditemui di kantornya, Jakarta, Senin (19/8/2013).

"Kalau sentimen lainnya terkait persepsi atau kekhawatiran pasar mengenai Merryl Lynch yang mau ditutup oleh bank AS. Itu yang menimbulkan kekhawatiran," tambahnya.

Sementara dari sisi internal, menurut Chatib, neraca pembayaran Indonesia di kuartal II-2013 masih defisit. Kondisi ini terjadi karena impor migas masih tinggi. Harga komoditas yang turun justru memukul jumlah ekspor. Ia optimistis, posisi neraca pembayaran di kuartal III-2013 akan lebih rendah. Pengaruh defisit neraca pembayaran akan membaik setelah ada kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi pada 22 Juni 2013 lalu. Harapannya, dampak kebijakan tersebut akan membenahi posisi neraca pembayaran domestik.

"Di kuartal II-2013 ini defisit masih tinggi karena harga BBM bersubsidi baru dinaikkan 22 Juni 2013. Jadi belum bisa meng-cover adjustment yang terjadi," jelasnya.

Lebih jauh, ia enggan mengungkapkan kebijakan yang akan diambil. Pihaknya masih menunggu rapat Forum Komunikasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK). Hingga malam ini, otoritas keuangan seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF), Deputi Gubernur Bank Indonesia hingga Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) masih melakukan rapat.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com