Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Berada di Fase Sangat Rawan

Kompas.com - 20/08/2013, 08:04 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah akan kembali diuji kekuatannya pada perdagangan Selasa (20/8/2013) ini. Tekanan pelemahan masih menggelayuti pergerakan rupiah baik dari sisi internal maupun eksternal.

"Rupiah dalam jangka pendek memasuki kisaran sangat rawan," kata ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Lana Soelistianingsih, di Jakarta.

Menurut Lana, hanya jika BI menjaga dengan cukup signifikan maka rupiah bisa kembali ke kisaran Rp 10.480-10.490 per dollar AS. Tetapi jika tekanan eksternal juga berlanjut tampaknya rupiah akan cenderung bergerak di kisaran antara Rp 10.550-10.600 per dollar AS.

Pasar Asia hari ini tampaknya masih akan terkoreksi terihat dari indeks futurenya. Pasar rupiah merespon negatif data neraca pembayaran.

Nilai tukar rupiah melesat ke Rp 10.533 per dollar AS (kurs tengah Bloomberg) kemarin. Pelemahan rupiah merupakan paling dalam dibandingkan mata uang Asia lainnya.

Pelemahan juga terjadi pada sebagian bursa Asia, termasuk bursa Indonesia (IHSG). IHSG melemah tajam menjadi 4.313,52 (5,58 persen). Bursa global juga kompak ditutup turun. Dow indeks turun menjadi 15.010,7 (0,47 persen). Sedangkan yield obligasi pemerintah AS (Treasury Bond – TB) 10 tahun naik menjadi 2,880 persen (0,055).

Awan negatif terus berada pada laju rupiah di awal pekan ini seiring laju nilai tukar dollar AS yang terus menguat seiring dengan rencana pertemuan The Fed.

Di sisi lain, menurut Riset Trust Securities, hal itu adalah imbas dari penyampaian asumsi-asumsi makro dalam pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang dinilai tidak sesuai kondisi riil membuat pelaku pasar cenderung melakukan aksi jual.

Hal itu masih ditambah lagi dengan komentar Menteri Keuangan Chatib Basri yang tetap yakin nilai tukar rupiah masih dalam level aman karena tidak separah pelemahan mata uang negara-negara berkembang lainnya, seperti Rupee dan AUD sehingga masih dinilai wajar dari sisi pemerintah membuat pelaku pasar lebih agresif dalam melepas rupiah.

Pelaku pasar menganggap komentar tersebut tidak mengindikasikan adanya langkah strategis dalam menahan pelemahan Rupiah. Diperkirakan rupiahakan berada pada rentang harian 10.420-10.585.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com