Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Jeblok, BI Akan Stabilisasi Neraca Pembayaran

Kompas.com - 21/08/2013, 16:42 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Bank Indonesia (BI) akan terus mengantisipasi pelemahan nilai tukar rupiah dengan melakukan bauran kebijakan. Salah satu caranya adalah segera memperbaiki defisit neraca pembayaran.

Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, pelemahan nilai tukar rupiah ini masih lebih baik dibanding dengan negara sekawasan, baik Jepang, India, maupun Australia. "Tantangan kita di neraca pembayaran. Tapi kami masih yakin di tahun 2013 ini akan berada di bawah 3 persen overall," kata Agus saat ditemui dalam acara halalbihalal BI dengan Ikatan Bankir Indonesia (IBI) di Hotel JW Marriott Jakarta, Rabu (21/8/2013).

Hingga kuartal II-2013, neraca pembayaran Indonesia mengalami defisit hingga 4,4 persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB).

BI menargetkan pada kuartal III-2013 ini defisit neraca pembayaran Indonesia bisa menguat kembali di level 2,7 persen dari PDB.

Selain masih dipengaruhi dari global, Agus menambahkan bahwa rupiah melemah juga karena kondisi domestik, seperti inflasi yang melesat lebih tinggi dari target meski masih single digit.

"Secara bulanan itu inflasi memang berat di Agustus, tapi September akan kembali normal. Secara keseluruhan, inflasi hingga tahun 2014 itu akan kembali ke 4,5 persen," tambahnya.

Agus memaklumi bahwa kondisi neraca pembayaran yang melemah ini karena ekspor Indonesia yang melemah dan impor tetap tinggi. "Ini memang perlu sangat diwaspadai, makanya ini harus dijaga agar neraca lebih baik, yang sustainable," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com