Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Anjlok, DPR: Pemerintah Harus Tegas Hadapi Spekulan

Kompas.com - 24/08/2013, 15:37 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Komisi XI DPR Harry Azhar Aziz mengatakan, pemerintah harus segera mengambil langkah konkret untuk meredam gejolak rupiah. Pemerintah harus memanggil spekulan yang bermain di balik krisis terpuruknya rupiah atas dollar AS.

“Pemerintah harus mengambil langkah-langkah konkret. Siapa yang bermain di balik terpuruknya rupiah. Ini kan ada pemainnya. Dipanggil saja,” ujar Harry di Jakarta, Jumat (23/8/2013).

Harry khawatir, empat paket kebijakan yang diumumkan pemerintah belum mampu meredam gejolak pasar keuangan.

Anggota Fraksi Golkar ini mengatakan, negara harus tegas terhadap ulah spekulan, sebab mereka jeli melihat sinyal-sinyal suatu mata uang di pasar uang. Bukan tidak mustahil, para spekulan rupiah akan tetap mencari peluang-peluang yang bisa mereka gunakan untuk meraih keuntungan pribadi meskipun hal itu berdampak anjloknya rupiah.

Harry menambahkan, tidak benar bila gejolak ini semata-mata disebabkan oleh faktor eksternal membaiknya perekonomian di Amerika Serikat. Lebih dari itu, momentum ini digunakan oleh para spekulan rupiah.

”Negara harus tegas, mereka (spekulan) ini bila dibatasi aktivitasnya hanya dengan pembatasan transaksi rupiah dan pemberian kredit valuta asing, mereka bisa mencari peluang baru yaitu pasar ilegal atau pasar gelap rupiah (rupiah black market). Mereka ini licin dan mudah mencari terobosan-terobosan baru,” jelasnya.

Bila perlu, kata Harry, pemerintah mencabut izin perusahaan mereka. Sebab mereka ini yang bermodal besar dan punya perusahaan besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com