Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suriah Bikin Wall Street Jatuh

Kompas.com - 28/08/2013, 07:18 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Saham-saham di Wall Street berakhir jatuh pada Selasa (27/8/2013) wktu setempat, (Rabu pagi WIB), karena meningkatnya ketegangan atas dugaan penggunaan senjata kimia di Suriah.  Indeks komposit Nasdaq pun merosot lebih dari dua persen,

Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 170,33 poin atau 1,14 persen menjadi 14.776,13 poin. Indeks Standard & Poor’s 500 merosot 26,30 poin atau 1,59 persen menjadi 1.630,48 poin. Nasdaq kehilangan 79,05 poin atau 2,16 persen menjadi 3.578,52 poin.

Setelah turun, saham unggulan Dow dan S&P 500 jatuh ke tingkat terendah dalam dua bulan, sementara indeks teknologi Nasdaq turun ke posisi terendah dalam lebih dari satu bulan.

Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel mengatakan kepada BBC pada Selasa bahwa pasukan Amerika telah "siap" untuk bertindak jika Presiden Barack Obama memerintahkan serangan, memperkuat sikap pemerintahan Obama terhadap Suriah.

Pada perdagangan hari sebelumnya, Wall Street menyerahkan  keuntungan awal dan  berakhir lebih rendah menyusul komentar dari Menteri Luar Negeri AS John Kerry, yang mengatakan bahwa Obama "yakin ada yang harus bertanggungjawab bagi mereka yang menggunakan senjata paling keji di dunia terhadap orang  yang paling rentan di dunia."

Di sisi ekonomi, harga rumah AS terus meningkat pada Juni tetapi pada kecepatan yang lebih lambat, menurut sebuah laporan yang dirilis oleh S&P Dow Jones Indices pada Selasa.

Indeks Harga Rumah S&P/Case-Shiller, ukuran utama harga rumah AS, mencatat kenaikan bulanan 2,2 persen pada Juni baik untuk gabungan 10 kota maupaun 20 kota, kata laporan itu, menambahkan bahwa semua 20 kota membukukan keuntungan pada basis bulanan dan tahunan.

"Data Case-Shiller berjalan sebulan di belakang data penjualan rumah baru dan rumah yang sudah dimiliki sebelumnya (existing home), sehingga dampak dari  kenaikan harga baru-baru ini akan muncul sebulan kemudian. Namun, telah terjadi perlambatan yang cukup dalam tingkat apresiasi sejak mencapai tertinggi hampir dua persen pada Maret," Kepala Ekonom FTN Financial Christopher Low berkomentar dalam sebuah catatan pada Selasa.

Selain itu, indeks kepercayaan konsumen AS meningkat sedikit pada Agustus, menurut Conference Board, sebuah keanggotaan bisnis dan asosiasi riset global independen. Indeks berada pada 81,5, naik dari 81,0 pada Juli.

Indeks Volatilitas CBOE, secara luas dianggap sebagai ukuran ketakutan pasar, melonjak 11,81 persen menjadi berakhir pada 16,76.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP/ANTARA
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com