Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lion Group Bangun Bengkel Pesawat 250 Juta Dollar AS di Batam

Kompas.com - 29/08/2013, 21:31 WIB
Estu Suryowati

Penulis


BATAM, KOMPAS.com - Pangsa pasar bisnis perawatan berat atau fasilitas maintenance, repair and overhaul (MRO) di industri pesawat terbang masih sangat besar, karena pertumbuhan armada maskapai tanah air, dan bahkan di Asia.

Direktur Lion Group, Edward Sirait menaksir, jumlah pesawat terbang di Asia mencapai 6.000 unit, sementara untuk jumlah mesin mencapai 1.200 buah. Jumlah itu belum termasuk maskapai yang dari Korea dan Jepang.

"Untuk merawat ini kan butuh fasilitas yang nomaden. Jumlah pesawatnya pun akan bertambah terus, dan tidak akan berhenti pada pengadaan," ujarnya saat menilik hanggar Lion Group di Pulau Batam, Kep.Riau, Kamis siang (29/8/2013).

Di Indonesia, sebetulnya ada sejumlah MRO yang beroperasi, namun hanya beberapa yang cukup tenar seperti Garuda dan Merpati. Akan tetapi, bertambahnya jumlah pesawat di Indonesia, membuat bengkel pesawat milik Garuda tidak mampu melayani semuanya.

"Ditambah lagi, sekarang dia bisa melayani domestik, tapi (seharusnya) juga internasional. Bisnis MRO ini berfikirnya dua kan, domestik dan internaional, supaya nilainya tambah besar," lanjutnya.

Adapun bengkel perawatan-reparasi (MRO) milik Lion Group yang sedang dalam proses pengerjaan, diakui Edward akan difokuskan untuk pemeliharaan berat pesawat Lion Group. Lokasinya yang dekat dengan negara tentangga, Singapura, sangat memungkinkan bengkel dibuka untuk maskapai penerbangan internasional.

Namun, ketika ditanyakan wartawan perihal tersebut, Edward menegaskan masih menunggu sertifikasi dari Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPPU), serta sertifikasi dari European Aviation Safety Agency (EASA).

Dengan sertifikasi dari EASA, bengkel itu baru dapat menangani pesawat dengan registrasi asing. "Begitu mapan, bagus, kita pikir luar negeri. Maka butuh sertifikasi EASA," ujarnya.

Presiden Direktur Lion Teknik, Romdani Ardali Adang, menuturkan proyek seluas total 28 hektar tersebut bernilai sekitar 250 juta dollar AS. Fasilitas MRO yang bernama Batam Aero Teknik tersebut memiliki empat hanggar besar.

Dua hanggar pertama diperkirakan selesai akhir tahun 2013, sementara sisanya pada pertengahan Juni 2014. Setiap hanggar nantinya dapat mengakomodasi satu pesawat wide body seperti jenis Boeing 747-400, atau tiga pesawat narrow body, seperti jenis Boeing 737-900ER.

MRO Batam Aero Teknik menyediakan pemeliharaan berat pada rangkat pesawat B737-300/400, B737-800s, B737-900ER, ATR 72s, Bombardier Dash 8s, B747-400an, Boeing MD-80, dan MD-90.

Setidaknya dibutuhkan sebanyak 2.500 karyawan untuk bengkel perawatan-reparasi pesawat ini.  "Tapi 95 persen harus domestik. Hanya 5 persen dari luar yang di tingkat supervisi," imbuh Edward. Selain di Batam, Lion Group juga tengah mengerjakan proyek bengkelnya di Manado, seluas lebih kurang enam hektar, dengan nilai proyek USD 30 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com